Rusia Interogasi Tersangka Penembak Massal di Moskow, AS Bantah Klaim Ukraina Terlibat

Oleh: VOA Indonesia
Selasa, 26 Maret 2024 | 07:32 WIB
Dua tersangka penembakan Balai Kota Crocus (SinPo.id/ VOA)
Dua tersangka penembakan Balai Kota Crocus (SinPo.id/ VOA)

SinPo.id - Pihak berwenang Rusia menginterogasi lebih lanjut para tersangka pelaku serangan teroris di gedung konser di dekat Moskow, Rusia, Jumat, 22 Maret lalu yang menewaskan sedikitnya 137 orang.

Sementara itu, Wapres AS Kamala Harris membantah klaim Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Ukraina terlibat dalam serangan tersebut.

Juru bicara Komisi Penyelidik Rusia Svetlana Petrenko mengatakan, “Penyelidikan sedang dilakukan terhadap para tersangka dalam serangan teroris ini. Penyelidik akan segera mengambil langkah untuk melakukan tindakan pencegahan berupa penahanan terhadap empat tersangka.”

Svetlana menambahkan, dari 137 korban tewas yang ditemukan di lokasi serangan, termasuk tiga anak-anak, baru 62 orang yang diidentifikasi. Tes genetika sedang dilakukan untuk mengenali korban lainnya.

Media Rusia melaporkan para pelaku berkebangsaan Tajikistan, bekas republik Soviet di Asia Tengah yang berpenduduk mayoritas muslim dan berbatasan dengan Afghanistan. Sebanyak hampir 1,5 juta warga Tajikistan bekerja di Rusia dan banyak di antaranya juga memegang kewarganegaraan Rusia.

Kementerian Luar Negeri Tajikistan, yang membantah laporan awal media Rusia yang menyebut sejumlah warga Tajikistan lain diduga terlibat dalam serangan tersebut, tidak segera merespons permintaan tanggapan terkait penangkapan yang dilakukan Moskow.

Banyak warga Rusia garis keras menuntut tindakan keras terhadap imigran Tajikistan, akan tetapi Presiden Rusia Vladimir Putin tampaknya menolak gagasan tersebut. Ia mengatakan, “Tidak ada kekuatan yang dapat menabur benih pertikaian, kepanikan maupun perpecahan yang beracun dalam masyarakat kita yang memiliki etnis beragam.”

Putin mengumumkan hari berkabung nasional pada Minggu dan menyatakan bahwa langkah pengamanan tambahan telah diambil di seluruh Rusia.

Putin mengatakan otoritas Rusia menangkap keempat tersangka ketika berusaha melarikan diri ke Ukraina melalui “celah” yang sudah dipersiapkan untuk mereka di perbatasan sisi Ukraina.

Kyiv membantah dengan tegas klaim keterlibatan Ukraina dalam serangan di gedung konser Crocus City Hall, Kota Krasnogorsk itu. Kelompok ISIS afiliasi Afghanistan, yang dikenal dengan sebutan ISIS-K, juga telah mengaku bertanggung jawab melancarkan serangan tersebut.

Namun, Putin sama sekali tidak menyebut ISIS dalam pidatonya di hadapan rakyat Rusia. Kyiv menuduh Putin dan politisi Rusia lainnya secara sengaja dan keliru mengaitkan Ukraina dengan serangan tersebut untuk membakar semangat operasi militer Rusia di Ukraina, yang belum lama ini memasuki tahun ketiga.

Sementara itu, Wakil Presiden AS Kamala Harris menegaskan kembali penolakan AS atas klaim Putin yang menyebut Ukraina terlibat dalam serangan itu. Harris menegaskan, tidak ada bukti yang menunjukkan keterlibatan Ukraina.

“Tidak, tidak ada bukti apa pun. Kenyataannya, yang kami ketahui adalah bahwa ISIS-K sebenarnya bertanggung jawab atas apa yang terjadi,” ujar Harris dalam wawancara eksklusif dengan ABC News hari Sabtu, 23 Maret lalu.

Jumlah korban tewas yang mencapai 137 jiwa membuat serangan itu paling banyak menelan korban di Rusia setelah bertahun-tahun. Pihak berwenang mengatakan jumlah itu masih bisa bertambah.sinpo

Komentar: