DPRD Pertanyakan Program Pemprov DKI dalam Penanganan Banjir

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 24 Maret 2024 | 11:49 WIB
Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Nova Harivan Paloh. (SinPo.id/Dok. NasDem)
Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Nova Harivan Paloh. (SinPo.id/Dok. NasDem)

SinPo.id - Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Nova Harivan Paloh, mempertanyakan sejumlah program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, soal penanganan banjir.

Sebab, lebih dari dari 24 jam, banjir di wilayah Tegal Alur, Jakarta Barat, tak kunjung surut. Padahal, Pemprov DKI, selama musim kemarau, sudah menjalankan program pengerukan kali, program polder untuk rumah pompa mengatasi masalah banjir.

"Kan ada program terkait dengan sodetan, perbaikan saluran. Artinya, kita mau sampaikan juga seluruh program itu perencanaannya cukup baik, tapi saya belum tahu juga masalah pelaksanaannya seperti apa," kata Nova kepada wartawan pada Sabtu, 23 Maret 2024. 

Karena itu, Nova mempertanyakan apakah Pemprov DKI terus melakukan pengerukan saluran air. Begitu pula dengan progres pembangunan polder.

"Apakah program pengerukan kali terus-terus dilaksanakan, apakah kegiatan yang dicanangkan dari tahun 2023 sudah 100 persen masalah polder itu dan rumah pompanya sudah bagus atau tidak untuk mengendalikan banjir?" cecarnya.

Menurut Nova, pembangunan embung juga dibutuhkan untuk pengendalian banjir. Misal, waduk Brigif di untuk mengendalikan aliran air di wilayah Jakarta Selatan.

Nova lantas mempertanyakan program penanganan banjir yang sudah terkelola dengan baik. Utamanya di wilayah rawan.

Tak hanya itu, penanganan banjir rob di pesisir Jakarta juga perlu menjadi perhatian. Dia berharap program tanggul raksasa segera dituntaskan.

"Ini kan perlu referensi kita juga untuk mengevaluasi program besar dari Pemprov DKI, dari Dinas SDA. Ini yang perlu kita lihat keefektifannya. Nanti apa yang perlu ditambah," tegasnya.

Masalah normalisasi Kali Ciliwung juga menjadi perhatian Nova. Menurutnya, banjir masih kerap terjadi di beberapa titik dekat sungai karena program ini belum terealisasi.

"Kalau di selatan masalah program normalisasi masih tersendat, ini sudah berapa tahun? Wilayah yang terkena dampak sepanjang normalisasi wilayah Pejaten Timur, di Rawajati, masih belum selesai juga kan," tandasnya.sinpo

Komentar: