Selain Kader PDIP, Legislator PKB Juga Akui Hasil Quick Count Capres 02 Menang

SinPo.id - Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda akui selama ini pihaknya tidak pernah menolak hasil hitungan cepat atau Quick Qount dengan pemenang capres 02, Prabowo - Gibran.

Pasalnya, kemenangan capres 02 versi hitungan cepat dinilai kemenangan yang sesuai dengan data di lapangan.

"Kami tidak menolak (Prabowo menang) lho hasil Quick Count yang dlakukan oleh teman- teman lembaga survei," kata Syaiful Huda kepada wartawan dikutip, Rabu, Maret 2024.

Menurut dia, secara metodologis, hitungan cepat Pilpres 2024, bisa dipertanggungjawabkan.

"Secara metodologis kan bisa dipertanggung jawabkan hasil (hitungan capat) dan ini hampir sama hasilnya," tuturnya.

Kendati demikian, kata Syaiful Huda, yang dipermasalahkan pihaknya bukanlah hasil hitungan capetnya melainkan pra dan pasca pencoblosan di TPS.

"Ya memang pemulu dan yang sedang kita bahas ini kan pasca TPS. Jadi memang konstruksinya pasti begitu," ujarnya.

"Nah yang sedang dikeluhkan dan sedang jadi perbincangan publik itu kan Pra TPS," tandasnya lagi.

Sebelumnya, anggota Komisi VI dari PDIP Mufti Aimah Nurul Anam secara terang- terangan mengakui kemenangan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.

Kemenangan capres 02 itu, kata dia, sudah kelihatan sejak penghitungan cepat atau quick count rampung.

"Ini kan sudah keliatan di quick count capres 02 (menang)," kata Anam saat rapat Komisi VI dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Selasa, 19 Maret 2024.

Anam menuturkan, kemenangan capres 02 menang versi quick count tidak berpengaruh terhadap situasi politik masyarakat dalam negeri, yang hingga saat ini masih terlihat aman- aman saja.

"Artinya pemilu masih aman-aman saja," ujar Anam.

Hari ini KPU akan mengumumkan hasil Pemilu 2024. Akan tetapi, pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sudah menang di 34 dari 36 provinsi yang sudah selesai dilakukan rekapitulasi suara Pilpres 2024.

Prabowo-Gibran mendominasi perolehan suara dihampir seluruh provinsi. Pasangan ini hanya kalah di dua provinsi, Sumatera Barat dan Aceh.