Banjir di Jateng

Distanbun Jateng: Ribuan Hektare Lahan Pertanian Terancam Gagal Panen

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 20 Maret 2024 | 04:11 WIB
Ilustrasi banjir (pixabay)
Ilustrasi banjir (pixabay)

SinPo.id -  Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Supriyanto mengatakan ribuan hektare lahan pertanian di sejumlah kabupaten terancam mengalami gagal panen akibat banjir. Menurut dia, lahan pertanian yang tergenang banjir itu berada di Kabupaten Grobogan, Demak, Kudus, Jepara dan Pati.

"Kami masih melakukan pendataan," ujarnya pada Selasa 19 Maret 2024. 

Berdasarkan data per 15 Maret 2024, tercatat 4.381 ha lahan tanaman padi di Kabupaten Grobogan terdampak banjir dengan umur tanaman padi 5-100 hari setelah tanam (HST).
Lahan jagung seluas 152 ha juga terdampak banjir di Grobogan. Komoditas bawang merah juga. Lahan yang terkena banjir seluas 84 ha.

Untuk Demak, setidaknya 162 ha lahan padi tergenang banjir dengan umur padi 10-90 HST, kemudian lahan bawang merah seluas 765,76 ha juga terdampak banjir. Di Kabupaten Kudus, sebanyak 2.776 hektare lahan padi dengan umur 10 hingga 90 HST terdampak banjir, kemudian sejumlah komoditas lainnya, seperti melon dan cabai. Ada 63 hektare lahan tanaman melon dan empat ha lahan cabai yang terdampak banjir di Kudus.

Sedangkan di Jepara, tercatat lahan padi seluas 1.989 ha dengan umur 30 hingga 80 HST yang tergenang banjir.
Namun, Supriyanto mengatakan bahwa dampak terparah terhadap lahan pertanian sebenarnya adalah Pati, yakni sebanyak 6.961,4 ha lahan padi di Pati tergenang banjir.

"Di Pati ada 6.961,4 ha lahan padi yang terdampak dengan umur padi 10-80 HST. Ada juga lahan jagung dengan luas 153,1 ha tergenang di Pati," katanya.

Data tersebut, kata dia, dimungkinkan masih terus berkembang, mengingat banjir yang belum surut di wilayah tersebut sehingga belum bisa dipastikan puso atau kerusakan lahan akibat banjir. Mengenai penyebab banjir, ia menjelaskan intensitas hujan yang tinggi menjadi salah satu penyebab banjir yang berdampak pada lahan pertanian di pesisir utara Jawa Tengah. Selain itu, ada sungai yang tidak bisa menampung air dan tanggul Sungai Lusi jebol lagi. 

"Dan fasilitasi sarana penanganan banjir," pungkasnya.sinpo

Komentar: