Ketua KPU Terima Kue dari Caleg

Ketua KPU: Tidak Ada PSI Ngasih Kue

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 20 Maret 2024 | 01:48 WIB
Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Ketua KPU Hasyim Asy'ari

SinPo.id -  Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari membantah menerima kue dari caleg PSI. Menurut dia, kue itu disiapkan sendiri olehnya

"Itu kue yang nyiapin saya sendiri," ujarnya di kantor KPU RI pada Selasa 19 Maret 2024.

Dia menjelaskan, politisi PSI ada di lokasi untuk merayakan pesta ulang tahun.

Momen perayaan ulang tahun itu, kata dia, dihadiri para saksi dan peserta pemilu lainnya.

"Hanya ikut memvideo dan ikut makan. Semua juga hadir saksi-saksi di sini," ujarnya.

Dia membantah menerima kue dari PSI. Dia menambahkan kue ulang tahun itu disajikan di sela-sela rapat rekapitulasi.

"Tidak ada PSI ngasih kue, tidak ada. Kue dari saya sendiri, saya menyuguhkan di arena pleno," kata dia

KPK Sebut Ketua kPU Konflik Kepentingan

Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, mengatakan Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari seharusnya amelapor kepada KPK saat menerima pemberian kuet dari caleg. Pernyataan itu disampaikan menanggapi video Hasyim menerima kejutan kue ulang tahun dari caleg

"Satu yang jelas, benturan kepentingan, itu kan sudah sangat jelas, karena kan memang kewenangan dari KPU kemudian partai ini kan sejalan, suatu saat ada kepentingan yang bisa berhadapan. Sehingga ketika menerima apa pun yang berhubungan seperti itu ya seharusnya melapor kepada KPK," kata Ali di gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa 19 Maret 2024.

Beredar video, seorang caleg dari PSI Marsha Siagian yang menunjukkan momen ikut perayaan ulang tahun Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari. Dalam video itu, Marsha memperlihatkan sedang memberikan kue untuk Hasyim Asy'ari. Video berdurasi satu menit itu memperlihatkan kejutan pemberian kue ulang tahun untuk Hasyim Asy'ari di dalam gedung KPU. 

Selain Hasyim, terlihat ada sejumlah orang menggunakan pakaian partai yang ikut merayakan ultah Hasyim. Kue berbentuk gedung KPU tersebut kemudian dipotong dan dimakan bersama orang-orang yang hadir.

Ali Fikri mengatakan setiap penyelenggara negara menghindari konflik kepentingan. Sebab, hal itu menjadi pintu masuk korupsi.

"Konflik kepentingan apa pun yang kemudian ada kaitannya dengan jabatan itu harus dihindari. Prinsipnya begini, pemahaman mengenai hal ini harus sama, kita semua sepakat kan bahwa menurunkan angka korupsi, pemberantasan korupsi, itu kan peran dari kita semua. Hal-hal yang seperti itu, hal-hal yang kecil sekalipun, dianggap kecil barang kali, itu menjadi prinsip di dalam pemberantasan korupsi," ujarnya.
 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI