Mencari Takjil di Gang Palmerah
SinPo.id - Waktu menunjukkan pukul 17.30 WIB, kurang lebih setengah jam lagi waktu berbuka puasa. Gang di Jalan Gelora VI, Palmerah, Jakarta Barat dipadati warga yang lalu lalang.
Gang ini menghubungkan antara Stasiun Palmerah dengan Pasar Palmerah. Biasanya gang ini dipadati penjaja makanan buka puasa atau takjil. Namun, tahun ini cukup berbeda.
Jumlah penjual takjil di sini dapat dihitung jari. Sejauh pandangan mata kurang lebih 10 lapak khusus menjual makanan berbuka puasa.
Menunya hampir mirip-mirip, mulai dari gorengan, lontong, mie goreng, sampai es buah dan kolak.
Namun, tidak sedikit masyarakat yang berlalu-lalang membeli makanan untuk berbuka puasa. Ada juga yang membelinya sembari naik sepeda motor.
Jamal, salah satu penjual mengakui suasana menjelang buka puasa di jalan ini cukup berbeda dengan sebelumnya. Ia akui memang jumlah penjual makanan berbuka mulai berkurang.
"Iya berbeda. Aksesnya enggak sepadat ini," katanya saat ditemui, Kamis, 14 Maret 2024.
Alasannya, kata dia, akses di jalan sempit ini semakin padat. Memang, terasa sangat sempit karena ramainya orang yang pulang kerja, bersaing dengan kendaraan sepeda motor yang melintas. Tak sesekali pejalan kaki dan kendaraan sepeda motor bersenggolan.
Jamal tak cerita banyak saat ditanya pendapatnya menjual makanan buka puasa. Ia mengernyitkan dahi ketika ditanya soal itu. Sebabnya, harga bahan pokok yang tinggi membuatnya sulit mendapatkan untung besar.
Bahkan, ada tukang ojek yang coba membandingkan harga antara lapak. Jamal pun tegas menjawab. "Soal rasa kita bisa bersaing," katanya.
Jamal pun melanjutkan ceritanya, untuk mendapatkan untung harus putar otak. Kalau harga sulit bersaing, rasa yang diterima pelanggan menjadi andalannya.
"Kita pinter-pinter saja karena kenaikan harga di sini," ucapnya.