Joe Biden Minta Israel Tingkatkan Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Laporan: Khaerul Anam
Sabtu, 09 Maret 2024 | 10:16 WIB
Presiden AS Joe Biden (SinPo.id/VOA)
Presiden AS Joe Biden (SinPo.id/VOA)

SinPo.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali berjanji bahwa AS ‘tidak akan beristirahat’ sampai para sandera Hamas dipulangkan. Hal ini disampaikan Biden melalui pidato kenegaraannya untuk meminta Israel agar meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, pada Kamis, 7 Maret 2024 lalu.

“Anda tahu, saat kita mengatasi tantangan di dalam negeri, kita juga menangani krisis di luar negeri, termasuk di Timur Tengah. Saya tahu bahwa lima bulan terakhir ini merupakan masa yang sangat menyedihkan bagi banyak orang, baik rakyat Israel, rakyat Palestina, dan begitu banyak orang di Amerika," ujar Biden.

"Krisis ini dimulai pada tanggal 7 Oktober dengan pembantaian yang dilakukan oleh kelompok teroris bernama Hamas, seperti yang Anda semua tahu. 1.200 orang tak berdosa, perempuan dan anak perempuan, laki-laki dan anak laki-laki dibantai setelah mengalami kekerasan seksual. Hari paling mematikan bagi orang Yahudi sejak Holocaust, dan 250 orang disandera," paparnya.

Biden juga menyatakan di hadapan Kongres, “Kepada pemimpin Israel saya katakan ini: Bantuan kemanusiaan tidak bisa menjadi pertimbangan sekunder atau alat tawar-menawar," tegasnya.

Ia juga mengulangi seruan agar Israel berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil dalam pertempuran tersebut, dan berupaya mewujudkan negara Palestina sebagai satu-satunya solusi jangka panjang terhadap kekerasan Israel-Palestina.

Sejumlah anggota Partai Demokrat dan Partai Republik mengenakan pin dan stiker untuk menghormati sandera yang masih ditawan di Gaza. Sementara itu, beberapa anggota DPR progresif mengenakan keffiyeh Palestina, syal kotak-kotak hitam putih yang melambangkan solidaritas Palestina.

Kedatangan Biden di gedung Kongres (Capitol) diwarnai ratusan demonstran pro-gencatan senjata. Para demonstran mencoba mengganggu perjalanannya dari Gedung Putih. Iring-iringan mobil Biden pun mengambil rute memutar untuk menuju Gedung Putih.

Sementara itu, Senator Alabama Katie Britt sampaikan tanggapan Partai Republik. Sambil duduk di dapurnya di Alabama, Senator Katie Britt menyebut Presiden Joe Biden sebagai “pemimpin yang ragu-ragu dan remeh” dan memperingatkan masa depan Amerika yang suram di bawah kepresidenannya.

Britt mengatakan demikian dalam pidato bantahan Partai Republik terhadap pidato kenegaraan Biden pada Kamis, 7 Maret 2024 malam. Anggota Partai Republik dari Alabama pada masa jabatan pertama dan wanita termuda di Senat itu menyampaikan kritik pedas terhadap presiden pada tahun pemilu. 

Dia berargumentasi bahwa “negara yang kita kenal dan cintai tampaknya semakin menjauh” dan menyampaikan permohonan langsung kepada sesama ibu, yang menurutnya mungkin “muak” dengan Washington.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI