Apa Benar Industri Rokok Dukung Kesehatan Masyarakat?

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 08 Maret 2024 | 16:23 WIB
Merokok tidak baik bagi kesehatan (Foto/Quit Victoria)
Merokok tidak baik bagi kesehatan (Foto/Quit Victoria)

SinPo.id - Ketua Yayasan Lentera Anak Lisda Sundari mengatakan, industri rokok atau tembakau selalu membuat kebohongan agar produknya laku di pasaran. Ia mengungkapkan, industri rokok melakukan pembohongan dengan cara mengaku mendukung kesehatan masyarakat.

"Kalau tahun sebelumnya, dia bilang nikotin itu gak adiktif, merokok pasif itu tidak membahayakan, dan sebagainya. Sekarang cara dia melakukan kebohongan, mengikuti perkembangan situasi tentunya," kata Lisda dalam Lokakarya Tolak Hoax Rokok secara virtual, Jumat, 8 Maret 2024.

"Perusahaan tembakau sekarang me-framing diri dia bahwa mereka melakukan peran-peran public health, kesehatan masyarakat," sambungnya.

Lisda pun mencontohkan salah satu perusahaan tembakau di Indonesia yang mengaku mendukung penurunan kasus perokok anak.

"Di Indonesia, bahkan di salah satu website perusahaan rokok, mereka bilang mendukung. Mereka sudah menggunakan bahasa-bahasa yang digunakan teman-teman public health misalnya mendukung penurunan pravelensi perokok anak. Di sini kan menimbulkan kebingungan, ini gimana," ucap Lisda.

Selain mengaku mendukung kesehatan masyarakat, industri rokok juga mengklaim dirinya merupakan perusahaan keberlanjutan. Padahal, produk mereka merusak lingkungan.

"Mereka juga mengatakan bahwa mereka ada perusahaan keberlanjuta, perusahaan yang peduli dengan ekonomi keberlanjutan, lingkungan keberlanjutan, padahal produk mereka merusak lingkungan," ucap Lisda.

Tak berhenti di situ, perusahaan rokok bahkan membiayai para peneliti untuk membuat data yang bias hingga membayar influencer di media sosial.

"Mereka juga membiayai social media influencer. Social media influencer itu suatu saat akan menjadi masalah bagi kita karena mereka bisa menyampaikan informasi sesuka-sukanya, mereka bisa melakukan twisting, membuat informasi yang salah terkait pengedalian tembakau," imbuhnya.
 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI