Ketua DPR Bahas Isu Perempuan dengan Ketua Majelis Nasional Prancis

Laporan: Juven Martua Sitompul
Rabu, 06 Maret 2024 | 22:37 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)
Ketua DPR RI Puan Maharani (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)

SinPo.id - Ketua DPR RI Puan Maharani menggelar pertemuan dengan Ketua Majelis Nasional Prancis Madame Yaël Braun-Pivet. Pertemuan untuk membahas isu perempuan dan Pemilu di Indonesia.

"Sebagai sesama pemimpin perempuan, kami harus mengupayakan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Kami merasakan tidak mudah untuk menjadi pemimpin di dunia politik," kata Puan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024.

Pertemuan bilateral antara Puan dan Yaël Braun-Pivet digelar di Palais Bourbon, gedung Parlemen Perancis yang berada di Paris, Selasa, 5 Maret 2024. Pertemuan itu dalam rangkaian menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ketua Parlemen perempuan dunia atau Women Speakers' Summit 2024 yang diselenggarakan di Paris, Prancis.

Menurut Puan, KTT Ketua Parlemen perempuan yang membahas tentang isu-isu perempuan tersebut sangat penting di saat dunia tengah mengalami berbagai krisis. Dengan berbagai pengalaman dan gagasan, para pimpinan Parlemen perempuan dapat memperkuat kerja sama dalam mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

Senada dengan Puan, Yaël Braun-Pivet mendukung adanya peningkatan hubungan bilateral kedua negara. Diskusi antara Puan dan Yaël Braun-Pivet berjalan dengan hangat.

Yaël bahkan menanyakan pengalaman Indonesia yang baru saja menggelar Pemilu serentak. Hal ini lantaran Pemilu di Perancis dilakukan secara bertahap antara Pileg dan Pilpres.

Dia juga mengakui masih kurangnya akses perempuan di Perancis untuk menduduki jabatan-jabatan penting.

"Secara prinsip memang sudah ada kesamaan hak antara laki-laki dan perempuan, namun untuk kesempatan yang riil masih perlu waktu," katanya.

Women Speakers' Summit 2024 akan membahas sejumlah isu perempuan yang dibagi menjadi dua agenda forum diskusi. Forum pertama bertemakan 'Pendidikan dalam kesetaraan, Kesehatan dan Perjuangan melawan kekerasan terhadap perempuan', serta forum kedua tentang kesetaraan gender, paritas dan pemberdayaan dalam politik, teladan perempuan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI