Tengku Zulkifli Usman Paparkan Rencana Rahasia Poros Ketiga
Jakarta, sinpo.id - Tengku Zulkifli Usman yang merupakan Analis Politik, memberikan tanggapannya atas isu yang beredar bahwa akan terbentuknya poros ketiga di Pilpres 2019.
Menurutnya, salah satu kelemahan umat Islam paling besar dalam politik adalah nafsu yang besar untuk saling unjuk gigi. Dengan kelemahan ini, umat Islam selalu kalah melawan blok yang tidak suka cover tapi lebih kepada isi.
“Apabila poros ketiga dalam Pilpres 2019 terbentuk, maka itu adalah kekalahan buat umat Islam Indonesia yang sedang ingin menurunkan jokowi,” ucap Tengku, Sabtu (24/3/2018).
Jika poros ketiga terbentuk dan diisi oleh Demokrat-PKB-PAN. Maka, ini kerugian bagi Prabowo dan PKS. Poros ketiga hanya akan melemahkan barisan umat dan membuat spirit umat 212 akan kabur dan buram.
Secara ilmiah dan hasil riset, munculnya poros ketiga hanya akan menguntungkan Jokowi secara mutlak. Jika poros ketiga mengusung AHY dengan Wakil yang mereka pilih, otomatis Pilpres 2019 akan diikuti oleh 3 calon, Jokowi, Prabowo dan AHY.
Secara hitungan politik, poros ketiga ini berpotensi kalah, karena secara survei saja, lawan Jokowi yang paling kuat saat ini hanya Prabowo.
“Saya melihat ada unsur belah bambu dalam poros ketiga ini untuk melanggengkan Jokowi. Karena kalau umat pecah lagi, Jokowi dengan mudah melanjutkan periode kedua,” lanjutnya.
Maka, satu-satunya teknis berjuang agar jokowi lengser adalah head to head kembali antara Prabowo dan Jokowi saja di Pilpres 2019 dengan format yang berbeda dari format Pilpres 2014.
Format baru itu komposisinya begini: Prabowo- Anies atau Prabowo-AHY, sedangkan pendukungnya adalah PKS-PAN-PKB-Demokrat-Gerindra.
“Jika barisan 5 partai ini membelah diri lagi memunculkan poros baru, maka blok Jokowi akan semakin menguat (PDIP-Golkar-Nasdem-PPP-Hanura-Perindo-PSI),” paparnya.
Disinilah tercium aroma yang sangat kuat, bahwa poros ketiga bisa dikatakan bagian dari “operasi intelijen politik” penguasa untuk menjegal kembali prabowo-PKS.
Karena jika poros ketiga terbentuk, jelas Prabowo hanya akan didukung oleh PKS semata, walaupun secara syarat Presidential Thresholdnya mencukupi 20 persen suara. Namun, jika Prabowo posisinya begini sangat sulit untuk menang
“Hitungam kami jika poros ketiga terbentuk, maka pemenangnya adalah tetap jokowi, Prabowo dan poros ketiga akan disisihkan,” imbuhnya.
“Saya melihat poros ketiga digagas agar Prabowo-PKS tersingkir, karena bagi rezim Jokowi, hanya prabowo-PKS yang benar-benar lawan sejati, sedangkan poros ketiga belum bisa disebut masuk hitungan lawan Jokowi. Karena sikap partai yang ada di poros ketiga memang sering abu-abu dan justru akan mudah diajak ke barisam rezim jika Jokowi nanti kembali menang,” tambahnya.
Secara ideologi politik pun, hanya Prabowo dan PKS saja yang lebih mewakili spirit umat Islam selama ini sesuai nafas 212 dan nafas oposisi Jokowi
Sedangkan poros ketiga yang akan diisi Demokrat dkk, lebih kepada poros kekuasaan tandingan murni dalam rangka berebut kekuasaan, bukan poros aspirasi umat yang mayoritas selama ini kontra rezim Jokowi dalam banyak hal dan banyak isu.
“Oleh sebab itu, poros ketiga ini sebisa mungkin harus “digagalkan”, Prabowo–PKS harus terus melakukan banyak manuver dan usaha agar poros prabowo dan poros ketiga Cikeas bisa disatukan, kesampingkan yang lain-lain dulu yang tidak substantif,” katanya.
Karena jika poros Prabowo-PKS bisa disatukan dengan poros ketiga, dengan komposisi tim sukses mereka adalah ulama-pengaruh Anies, pengaruh 9 Capres PKS ditambah beberapa jenderal blok Prabowo, maka kekautan ini sangat dahsyat.
Itulah mengapa blok Jokowi sedang bekerja ekstra keras untuk memisahkan dua blok ini. Blok Jokowi sedang ekstra gencar ingin membuyarkan kekuatan ini agar mudah di hancurkan keduanya sekaligus
Maka jangan lengah dan egois, blok prabowo minimal wajib didkung oleh 4 partai minimal agar kuat mengalahkan Jokowi, minimal Gerindra-PKS-PAN-PKB. Jika pun akhirnya Demokrat tetap ngotot bersama Jokowi misalnya, jika poros demokrat gagal terbentuk, umat wajib mengusahakan 4 partai diatas bersatu berdiri dibelakang blok Prabowo ditambah limpahan suara PBB jika mereka mau ikut blok umat.
“Jangan biarkan PKS-Gerindra berjuang sendiri dalam Pilpres 2019. Karena jika itu terjadi, artinya 70 persen langkah jokowi mengamankan kursi kekuasaannya periode kedua telah rampung, cerdaslah bermanuver, satukanlah langkah dan kuatkan tekad, karena umat sangat mampu mengalahkan Jokowi di 2019 nanti, inilah momentumnya,” tegasnya sekaligus mengakhiri.

