Larang Umrah Backpacker, Kemenag Ingin Lindungi Keselamatan Umat Islam
SinPo.id - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut mengatakan, alasan pihaknya melarang umrah mandiri atau backpacker, karena ingin melindungi umat muslim yang melaksanakan ibadah di Arab Saudi.
Menurut Gus Yaqut, ibadah umrah tidak seperti perjalanan wisata ke luar negeri lainnya, ada aturan-aturan peribadatan yang harus dipatuhi.
"Ini kalau kita ke luar negeri kita bisa sendiri. Ke Eropa, Jepang, Amerika, ke manapun, kita bisa lakukan sendiri, karena tidak ada aturan-aturan dalam melakukan perjalanan itu. Tapi, umrah berbeda. Ada aturan peribadatan yang harus dipenuhi," kata Gus Yaqut kepada wartawan, Jumat 23 Februari 2024.
Gus Yaqut menilai, tidak semua umat muslim memahami aturan-aturan tersebut. Sehingga, diperlukan bimbingan dan bantuan dalam melaksanakan ibadah umrah.
Di sisi lain, lanjut dia, ada banyak aspek praktis juga perlu dipertimbangkan. Seperti pemesanan hotel dan makanan yang mungkin memiliki perbedaan dengan budaya Indonesia.
Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan pengalaman yang kurang memuaskan bagi para jamaah yang tidak terbiasa dengan lingkungan dan tata cara di negara-negara tujuan umrah.
"Tidak semuanya umat kita ini paham dengan semua itu, maka dibutuhkan pembimbing. Siapa yang membimbing mereka dalam melaksanakan ibadah umrah?" tanya Gus Yaqut.
Gus Yaqut menegaskan, alasan larangan umrah backpacker ini, lantaran pemerintah ingin jemaah umrah mendapatkan bantuan dan panduan yang memadai dari biro perjalanan. Diharapkan, setiap jemaah dapat melaksanakan ibadah umrah dengan lancar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tak hanya itu, adanya larangan umrah backpacker juga untuk meminimalkan risiko dan memastikan keselamatan serta kenyamanan umat Muslim saat melaksanakan ibadah.
"Banyak hal yang jadi pertimbangan pemerintah kenapa sebaiknya memang umrah backpacker itu dihindari. Jadi ada biro-biro umrah, travel perjalanan ibadah umrah, yang akan siap membantu umat untuk bisa menjalankan umroh dengan baik," tukas Gus Yaqut.