Narasi Kecurangan Pemilu 2024, Begini Tanggapan Ketum Lisan
SinPo.id - Berbagai lembaga survei merilis hasil Quick Count hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) Pemilu 2024, tak beberapa lama usai pencoblosan. Dari hasil yang dirilis itu menempatkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres sekali putaran dengan angka fantastis yang berkisar di angka 58 persen, bahkan mendekati 60 persen.
Namun setelah hasil quick count keluar, mulai bermunculan narasi Pemilu curang yang ditudingkan oleh kubu Anies-Muhaimin dan kubu Ganjar-Machfud.
Ketum Lingkar Nusantara (Lisan) Hendarsam Marantoko pun angkat bicara ihwal narasi dari kedua kubu paslon lain tersebut. Menurutnya, tudingan curang tersebut merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh pihak yang kalah.
"Kemenangan Prabowo-Gibran sekali putaran memang sudah di perkirakan sebelumnya merujuk kepada hasil survei sebelum Pilpres yang berbanding lurus dengan hasil quick count, dan tentunya hasil rekapitulasi KPU tidak akan jauh berbeda merujuk kepada hasil perhitungan pada Pemilu sebelumnya," ujar Hendarsam dalam keterangan persnya, Jumat, 16 Febuari 2024.
Hendarsam mengatakan, kubu Anies dan Ganjar boleh saja mengklaim Pemilu curang, akan tetapi itu harus dibuktikan soal tudingan tersebut.
Dia menyebut, kubu Anies dan Ganjar lupa ada pemilih Silent Majority yang punya hak suara yang sama dan selama ini diam. Namun, kata dia, pemilih ini diam-diam menilai kelakuan Anies dan Ganjar yang tidak sesuai dengan hati nurani mereka.
"Yang berisik kan orangnya itu-itu aja. Jadi masyarakat yang diam tidak mau berdebat, ingin hidup tenang. Seperti sekarang risih dengan kelakukan dan kampanye negatif dari kubu Anies dan Ganjar," ungkap dia.
Lebih jauh, Hendarsam mengimbau, agar masyarakat menjaga situasi tetap tenang dan jangan terprovokasi oleh pihak-pihak yang membuat narasi kecurangan Pemilu tersebut.
