Bawaslu Dalami Dugaan Data Pemilih Ganda di Johor Bahru, Malaysia
SinPo.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sedang mendalami temuan Perkumpulan Indonesia untuk Buruh Migran Berdaulat atau Migrant CARE terkait dugaan data ganda pemilih WNI di Johor Bahru, Malaysia.
"Johor lagi kita periksa. Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu) Johor juga lagi kita minta keterangan, kita minta laporan hasil pengawasan mereka," kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja kepada wartawan, Jumat, 2 Februari 2024.
Bagja mengatakan, apabila keberadaan data pemilih ganda di luar negeri benar adanya, maka akan menimbulkan potensi penggelembungan suara di Pemilu 2024.
Namun demikian, Bagja menyebut temuan dugaan adanya data pemilih ganda di Malaysia itu harus dipastikan terlebih dahulu.
"Kemungkinan (penggelembungan suara) itu ada, tapi perlu kita cek benar atau tidak. Semoga sih tidak," ujanrya.
Lebih lanjut, Bagja menyebut, pihaknya juga sudah meminta keterangan dan laporan hasil pengawasan (LHP) dari panwaslu di Johor Bahru.
"Makanya kita cek dulu LHP pada hari itu. jika kemudian ada indikasi pidana tentu kita sampaikan ke teman-teman polisi dan jaksa," ujarnya.
"Kalau ada pelanggaran administrasi, nanti kita lihat prosesnya seperti apa. Kalo tidak ada laporan, alhamdulillah," tandasnya.
Sebelumnya, Migrant Care melaporkan dugaan pelanggaran administrasi yang dilakukan oleh KPU dan Panitia Penyelenggara Pemilu di Johor Bahru, Malaysia.
Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo menyatakan laporan itu terkait data ganda daftar pemilih tetap luar negeri (DPTLN). Mereka menemukan data ganda sebanyak 3.238 nama dengan alamat dan umur yang sama.