Soal Klaim Gibran, BRIN: Penerapan BBN B35 Selaras dengan Upaya Target NZE
SinPo.id - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan penerapan bahan bakar nabati (BBN) jenis B35 selaras dengan misi negara dalam menurunkan emisi karbon, menuju target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Hal tersebut dikemukakan Kepala Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi BRIN Dr Cuk Supriyadi Ali Nandar dalam merespons hasil debat antara Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang digelar di Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024 malam.
"Penerapan B35 dilaksanakan dengan keberhasilan program B30 dan merupakan langkah pemerintah untuk mengurangi impor minyak, menghemat devisa negara dan penurunan emisi karbon mendukung NZE," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Cuk menjelaskan B35 merupakan campuran bahan bakar nabati berbasis minyak kelapa sawit, yaitu Fatty Acid Methyl Esters (FAME). Kadar minyak sawitnya 35 persen, sementara 65 persen lainnya merupakan BBM jenis solar.
Penerapan B35, kata dia, juga diharapkan dapat mendorong sawit di Indonesia serta memberikan manfaat secara luas untuk perekonomian nasional maupun secara khusus untuk petani dengan menjaga harga Crude Palm Oil (CPO) lebih stabil.
"Harganya terus meningkat seiring dengan peningkatan permintaan sawit karena implementasi biodiesel," ujarnya.
Selain itu, Cuk menyebutkan penerapan B35 dapat mendorong penyebaran pembangunan pabrik pengolahan CPO menjadi biodiesel.
Sebelumnya, Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyebutkan pihaknya mendorong terus energi hijau bersumber nabati dalam debat tersebut.
"Kita tidak boleh lagi ketergantungan pada energi fosil. Kita dorong terus energi hijau bersumber nabati, seperti bioetanol, bioavtur, sekarang sudah terbukti dengan adanya B35 dan B40 ini sudah mampu menurunkan nilai impor minyak kita, nilai tambah produksi sawit dalam negeri, dan lebih ramah lingkungan," ucap Gibran.
KPU RI telah menetapkan tiga peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
Setelah debat pertama pada 12 Desember 2023, debat kedua pada 22 Desember 2023, dan debat ketiga pada 7 Januari 2024; KPU menggelar debat keempat yang mempertemukan ketiga cawapres.
Tema debat keempat meliputi energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat.