H-30 Pencoblosan, Elektabilitas Prabowo-Gibran Tak Bisa Digoyang

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 18 Januari 2024 | 15:38 WIB
Potret kebersamaan Prabowo-Gibran (Sinpo.id)
Potret kebersamaan Prabowo-Gibran (Sinpo.id)

SinPo.id -  Elektabilitas pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disebut tidak akan bisa digoyang dalam sisa satu bulan sebelum hari pencoblosan Pilpres 2024, atau H-30 pencoblosan.

Debat capres dan cawapres berikutnya bahkan dinilai tak akan berpengaruh signifikan pada elektabilitas pasangan capres dan cawapres lain.

Kalaupun ada, efek debat diyakini hanya mendongkrak elektabiltas capres lain sekitar 3 persen.

"Kalau isu pemakzulan, justru akan memunculkan kontra produktif dan arus balik dukungan ke Prabowo seperti ketika ada penolakan Gibran jadi cawapres berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi. Di bawah kita temukan data berbeda, mereka justru mendukung Prabowo. Bahkan dukungan generasi milenial dan gen Z ke Prabowo juga besar, karena mereka tidak suka capres yang suka membully," kata peneliti senior Indikator Politik Indonesia, Kennedy Muslim dalam keterangannya, Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024.

Kennedy mengungkapkan elektablitas Prabowo selama tiga tahun ini sangat tinggi. Data-data survei yang diambil nyaris tidak berubah. Sebab, Prabowo mengambil posisi dan strategi yang tepat, yakni berada di tengah sejak awal. 

"Kita akan merilis survei kita dalam minggu-minggu ini. Ini data kita ambil sebelum debat ketiga dan bergabungnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangse ke Prabowo. Elektablitas Prabowo tetap yang paling tinggi dibandingkan capres lain," katanya.

Dia mengatakan peluang pilpres satu putaran dan dua putaran memiliki peluang yang sama. Hal itu tergantung dari dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat dimaksimalkan dengan baik oleh Prabowo atau apabila ada 'blunder-blunder baru dari paslon 1 dan 3 yang akan menjadi 'game changer'. 

"Peluang satu putaran atau dua putaran masih 50 persen, peluang sama, tapi mau satu atau dua yang menang tetap Prabowo. Prabowo juga diuntungkan oleh mesin partai di koalisi yang rata-rata kuat. Saya berharap agar paslon 1 atau 3 fokus masuk ke putaran kedua dengan tidak membuat blunder lagi. Siapa nanti yang masuk putaran dua, apakah paslon 1 atau 3, kita belum tahu," ujar Kennedy. 

Sementara itu, Praktisi Komunikasi Politik dan Digital Marketing Irfan Asy'ari Sudirman Wahid (Ipang Wahid) menilai ada arus dukungan yang besar ke Prabowo pascadebat ketiga capres.

"Respons terhadap debat ketiga justru menggerakkan arus dukungan ke Prabowo. Ini termasuk ibu mertua saya, setelah menonton debat tidak mau mendukung calon itu, terlalu menyeramkan. Karakter pemilih kita itu berbeda dengan Amerika, dalam konteks di Indonesia, itu berbeda. Tidak bisa apa yang dilakukan Anies Baswedan, itu diterima di kita," kata Ipang.

Menurut beberapa orang Indonesia, kata Ipang, apa yang dilakukan Anies di luar kepantasan, adat ketimuran kesopanan yang ada di Indonesia. Sehingga Anies 'dihukum' oleh publik.

"Kalau Ganjar ini kesalahan strategi dari PDIP memusuhi Jokowi, meskipun pada akhirnya diralat, tetapi itu sudah terlambat. Pemilih Jokowi sebagian besar beralih ke Prabowo. Salah kalau Ganjar musuhi Jokowi, karena kepuasan publik kepada Jokowi uprovalnya diatas 70 persen," katanya. 

Ipang menegaskan program 'Desak Anies', kasus penurunan video tron dan pemakzulan tidak akan mengubah pilihan pemilih ke Anies. Apalagi, jaket bomber Ganjar Pranowo.

"Ibu-ibu itu justru bersimpati kepada Prabowo yang menahan emosinya diserang sampai begitu, dia sekuat tenaga menahan, itu luar biasa. Faktor ini yang dilihat, kenapa ada arus dukungan ke Prabowo pasca debat ketiga," katanya.

Putra KH Solahudin Wahid ini menilai Anies atau Ganjar masih punya harapan bisa mengikuti putaran ke dua. Sebab, upaya pilpres diselesaikan satu putaran belum 100 persen.

"Jangan putus asa, coba ikut putaran ke dua, keduanya berpeluang, punya harapan. Caranya nomor satu menghindari blunder, sikap ideliasme mereka justu menguntungkan pihak lain. Itu yang harus ditimbang sama Anies dan Ganjar," katanya.
sinpo

Komentar: