BNPB Sebut Indonesia Alami 4.940 Bencana Sepanjang Tahun 2023

Laporan: Sigit Nuryadin
Jumat, 12 Januari 2024 | 18:50 WIB
Ilustrasi banjir (SinPo.id/ Pixabay)
Ilustrasi banjir (SinPo.id/ Pixabay)

SinPo.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan setidaknya ada 4.940 bencana alam terjadi di sepanjang tahun 2023. Angka ini naik dari tahun 2022.

Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Suharyanto menyebut mayoritas berupa bencana pada 2023 di Indonesia, yakni hidrometeorologi basah.

"Pada 2023 yang menonjol di Indonesia ini adalah bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem. Dari 4.940 bencana itu paling tidak setengahnya bencana hidrometeorologi basah," kata Suharyanto kepada wartawan, Jumat, 12 Januari 2024.

Menurut dia, Indonesia merupakan salah satu dari 35 negara di dunia yang memiliki potensi resiko bencana tinggi..

"Indonesia merupakan satu negara dari 35 negara di dunia yang potensi risiko bencananya paling tinggi, sehingga dikatakan kalau tadi di 2022, 3.000, di 2023 BNPB mencatat lebih tinggi lagi 4.940 kali bencana," tuturnya.

Kendati demikian, Suharyanto menyebut dampak yang ditimbulkan tak selalu berbanding lurus dengan jumlah bencana tersebut. Menurut dia, angka dampak yang ditimbulkan berjalan fluktuatif.

"Tapi kalau kita lihat di 2021, 2020 angkanya tembus ke 6.000 ini tentu saja kejadian ini fluktuatif, kita tidak bisa melihat dari jumlah kejadian bencananya. Meskipun kejadiannya meningkat tetapi dampaknya tidak selalu berbanding lurus dengan jumlah kejadian," ujarnya.

Secara rinci, sebanyak 4.940 bencana tersebut terdiri atas 31 gempa bumi, empat erupsi gunung api, 1.802 kebakaran hutan dan lahan (karhutla), 1.170 banjir, 1.155 cuaca ekstrem, 579 tanah longsor, 168 kekeringan, serta 31 gelombang pasang dan abrasi.

Sebanyak 4.940 bencana ini mengakibatkan sejumlah kerusakan seperti 877 fasilitas rusak serta 34.832 rumah rusak yang meliputi 4.233 rumah rusak berat, 5.569 rumah rusak sedang, dan 25.030 rumah rusak ringan.

"Tak hanya infrastruktur, bencana itu juga menimbulkan korban yaitu 267 orang meninggal dunia, 33 orang hilang, 9.002.975 orang menderita dan mengungsi, serta 5.785 orang luka-luka," ujar Suharyanto.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI