Temui Wapres, Gerakan Nurani Bangsa Hasilkan Sejumlah Risalah Kebangsaan
SinPo.id - Forum Gerakan Nurani Bangsa menemui Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin pada Kamis, 11 Januari 2024 hari ini. Tokoh Gerakan Nurani bangsa diwakili oleh mantan ibu negara Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Prof. Dr. M. Quraish Shihab, KH. Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid, Dr. (HC). H. Lukman Hakim Saifuddin, Dr. Karlina Rohima Supelli, Prof. Dr. Makarim Wibisono, MA, Ign. Kardinal Suharyo, Pendeta Gomar Gultom, dan Alissa Wahid, menyampaikan risalah dalam pertemuan dengan Wapres.
“Gerakan Nurani Bangsa berpandangan teguh bahwa Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia sebagai pemimpin pada pada cabang kekuasan eksekutif diamanatkan dan diwajibkan berlaku adil dan menjadikan kemaslahatan publik sebagai kebajikan tertinggi,” tulis salah satu risalah pertemuan dengan wapres.
Dalam pernyataanya Gerakan Nurani Bangsa mengimbau kepada para pemimpin pada cabang-cabang kekuasaan tersebut menunaikan amanah dan kewajiban dengan memastikan agar transisi kepemimpinan melalui pemilihan umum 2024 berjalan damai, adil, jujur, dan bermartabat.
Hal itu mengacu pandangan Gerakan Nurani Bangsa yang melihat masa transisi kepemimpinan melalui pemilu 2024 merupakan rangkaian dari perjalanan penting kehidupan bangsa dan negara, namun bukan pemberhentian terakhir.
“Karenanya, Gerakan Nurani Bangsa mengimbau setiap warga bangsa memperkuat partisipasi dan solidaritas bersama untuk mengawal dan mengawasi pemimpin yang terpilih dan pemerintahan yang terbentuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, kemakmuran dan kemaslahatan bersama,” tulis pernyataan itu lebih lanjut.
Gerakan Nurani Bangsa kembali menyampaikan kepada Wakil Presiden RI tentang Lima Amanat Ciganjur yang disuarakan dalam Peringatan haul ke-14 KH Abdurrahman Wahid 16 Desember 2023. Di antaranya, Pemilu 2024 harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sebagai perwujudan dari nilai Ketuhanan sekaligus sebagai sarana membentuk pemerintahan dan pengelolaan negara yang mengutamakan kesejahteraan rakyat, kemakmuran, dan kemaslahatan bersama.
Selain itu Gerakan Nurani Bangsa mengimbau para calon pemimpin yang tengah berjuang meraih kepercayaan publik menjadikan momen transisi kepemimpinan ini sebagai sarana membuktikan dan merayakan nilai-nilai kepemimpinan luhur sebagaimana diteladankan para pendiri bangsa.
“Momen ini seyogyanya pula menjadi sarana melahirkan gagasan dan langkah-langkah strategis berdampak jangka panjang bagi kehidupan bangsa seperti pengentasan kemiskinan, mengatasi perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, pendistribusian kesejahteraan dan sumberdaya secara adil, serta penghormatan hak dan martabat dasar manusia,” tulis salah satu pernyataanya.
Gerakan Nurani Bangsa juga mendorong agar pemilu 2024 juga menjadi momentum memperkuat solidaritas dan konsensus nasional untuk mendorong penyelesaian kasus-kasus kebangsaan seperti Papua.
Gerakan Nurani Bangsa kembali menyuarakan Seruan Tokoh Bangsa untuk Perdamaian di Tanah Papua pada 9 November 2023 di gedung Persekutuan Gereja-gereja (PGI) di Indonesia. Para tokoh bangsa meminta pemerintah dan para pihak yang berkonflik di Papua melanjutkan proses penjajakan damai yang harus difasilitasi penengah terpercaya dan imparsial, termasuk oleh tokoh nasional dan para pemimpin perempuan, agama, dan adat Papua.