Taliban Tangkap Perempuan di Afghanistan yang Kenakan Jilbab Secara Tak Pantas

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 11 Januari 2024 | 08:04 WIB
Foto: VoA
Foto: VoA

SinPo.id -  Seorang aktivis hak-hak perempuan, Farida Mohib, mengatakan Taliban telah menangkap dan menahan banyak perempuan dan anak perempuan Afghanistan yang dinilai mengenakan jilbab secara tidak pantas atau tidak sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Bahkan dalam seminggu terakhir, Farida mengaku telah menyaksikan penangkapan perempuan dalam skala berlebihan di ibu kota Afghanistan. Menurutnya, Taliban melakukan itu sebagai tindakan keras untuk menghentikan aksi protes di negara tersebut mengenai larangan pendidikan perempuan dan anak perempuan.

“Saya berada di lingkungan Makroyan pada hari Minggu ketika Taliban datang dengan mobil (Ford) Ranger mereka dan memaksa semua gadis di jalan untuk duduk di belakang mobil dan membawa mereka pergi,” kata Farida, dilansir dari The Independent, Kamis 11 Januari 2024.

Anggota Gerakan Persatuan dan Solidaritas Nasional Perempuan di Afghanistan tersebut juga mengatakan bahwa para perempuan yang ditangkap dan dimasukkan ke dalam kendaraan tersebut dibawa ke tempat tujuan yang tidak diketahui. Beberapa perempuan dilaporkan meninggal karena bunuh diri.

Juru bicara utama Taliban sendiri membenarkan adanya penangkapan perempuan yang mengenakan jilbab secara tidak pantas, yang menurut undang-undang ditulis sebagai hijab yang buruk. Tetapi pihaknya tidak merinci ada berapa banyak perempuan yang saat ini berada di balik jeruji besi.

“Penangkapan ini untuk menghukum beberapa kelompok yang mencoba mempromosikan pelanggaran jilbab di beberapa kota, dan itu dilakukan dalam jangka waktu terbatas,” kata juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid, melalui media sosial X, yang kemudian dihapus.

Namun, aktivis yang menyaksikan penangkapan tersebut mengatakan jumlah perempuan yang berada di balik jeruji besi bisa mencapai ratusan.

“Jumlah anak perempuan yang diculik Taliban tidak diketahui karena jumlahnya banyak. Jumlahnya bisa lebih dari 200 orang karena mereka menjemput anak perempuan dan perempuan dari setiap daerah dengan kendaraan Ranger mereka,” kata ibu Farida.

Seperti diketahui, para perempuan di Kabul diminta untuk memakai masker atau cadar agar wajahnya tidak terlihat. Mereka juga diminta mengenakan Chadors, atau gaun yang menutupi tubuh wanita dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan warna apa pun.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI