Ketum PAN: Debat Capres untuk Mengedukasi Bukan Melecehkan

Laporan: Juven Martua Sitompul
Rabu, 10 Januari 2024 | 12:16 WIB
Ketum PAN Zulkifli Hasan (SinPo.id/ Khaerul Anam)
Ketum PAN Zulkifli Hasan (SinPo.id/ Khaerul Anam)

SinPo.id - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengingatkan debat capres dan cawapres Pilpres 2024 harus menjadi wadah mengedukasi masyarakat. Debat harus jadi ajang adu gagasan bukan untuk melecehkan.

"Debat kita harap memberikan edukasi, bukan saling memprovokasi, bukan saling menjatuhkan, tapi memberikan pendidikan politik yang baik," kata Zulhas dalam keterangannya pada Rabu, 10 Januari 2024.

Zulhas menyayangkan adanya saling serang dan menjatuhkan kepada pasangan capres lain pada debat ketiga. Menurutnya, debat harus jadi momentum dalam memberikan pendidikan politik yang baik untuk masyarakat.

"Karena kita ini sebangsa dan setanah air saudara. Jangan semangatnya itu, apapun dilakukan untuk menjatuhkan satu sama lain, perlu pendidikan politik yang terbaik pada masyarakat," katanya.

Zulhas menilai strategi debat yang menjatuhkan lawan itu akan merugikan diri sendiri. Sebab, hal itu akan memberi empati terhadap kandidat yang diserang.

"Tentukan ada persaingan tapi kesannya melecehkan, saya kira akan merugikan diri sendiri dan memberikan empati dari seluruh rakyat Indonesia (terhadap capres yang diserang)," katanya.

Sebelumnya, Pendekar Hukum Pemilu Bersih (PHPB) melaporkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan ke Bawaslu RI. Anies dilaporkan buntut pernyataannya yang menyinggung lahan milik Prabowo dalam debat ketiga Pilpres 2024.

Tak hanya itu, Anies dianggap telah menyebarkan fitnah terkait anggaran Kementerian Pertahanan (Kemhan). Dia menuding pembelian pesawat tempur alutsista oleh Kemhan memakan anggaran Rp700 triliun.

"Karena diketahui jumlah anggaran Kemenhan tidak mencapai Rp700 Triliun dan terkait bidang-bidang tanah yang dimiliki oleh capres nomor urut 2 Prabowo Subianto adalah seluas 340 (ribu) hektare, maka hal tersebut adalah tidak benar," kata Perwakilan PHPB, Subadria Nuka, dalam keterangannya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI