Gibran Dialog dengan Pelaku Ekonomi Kreatif di Ambon
SinPo.id - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, berdialog dengan pelaku ekonomi kreatif di Ambon melalui kegiatan 'Gibran Mendengar'. Dialog digelar di salah satu kafe pada Senin, 8 Januar 2023.
Dialog tersebut melibatkan puluhan pelaku ekraf komunitas muda dan UMKM untuk mendengar aspirasi dan harapan kepada Cawapres nomor urut dua tersebut.
Dialog yang dilaksanakan di salah satu kafe di Ambon diawali dengan penampilan musik ukulele yang membawakan lagu lokal "Ale Rasa Beta Rasa,"
Perwakilan pelaku ekraf diantaranya focal point UNESCO Ambon city of music, Ronny Loppies menyampaikan capaian dan program sejak ditetapkan sebagai kota musik dunia oleh UNESCO.
Sejak ditetapkan sebagai kota kreatif berbasis musik oleh UNESCO pada 2019, kota Ambon melakukan sejumlah program untuk meningkatkan kreatifitas pelaku musik.
Program yang dilakukan berupa program inovatif "Sound of Green (SoG) yakni kolaborasi musik dan lingkungan, pariwisata musik dengan fokus mengembangkan daya tarik wisata musik di sejumlah destinasi wisata.
"Selain itu program kurikulum muatan lokal berbasis musik akan menjadi pendidikan dasar wajib tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Ambon, " katanya.
Hal yang sama juga disampaikan perwakilan Komunitas Ambon cretive maker, grizly bahwa komunitas tersebut melakukan program untuk memberikan ruang bagi para pelaku ekraf yakni pasar asik anak muda Ambon bertajuk "rabu-rabu market".
Kegiatan rabu-rabu market menampilkan kreativitas anak muda Ambon berupa produk lokal yang saat ini sudah memiliki pasar ekspor di luar Maluku.
"Kendala kami saat ini adalah belum adanya ruang khusus bagi pelaku ekraf selain itu harapannya ongkos kirim barang ke wilayah timur Indonesia sangat mahal sehingga dampaknya harga jual barang meningkat," katanya.
Kesempatan dialog cawapres Gibran mendengarkan seluruh aspirasi masyarakat Kota Ambon dan mengaitkan sejumlah permasalahan yang juga dihadapi di Kota Surakarta.
"Apa yang dihadapi pelaku ekraf di Ambon kurang lebih sama dengan yang terjadi di kota Surakarta, yakni masih dibutuhkan fasilitas bagi acara musik dan kreativitas lainnya, untuk mengasah minat anak muda," katanya.
Ambon katanya mirip Solo, di mana Solo juga tidak punya potensi pertanian, perikanan dan pemasukan bersumber dari pajak retribusi.
"Ambon memiliki banyak potensi terpendam yang harus dimaksimalkan agar dapat meningkatkan kreativitas dan meningkatkan perekonomian," ujarnya.