Ganjar Pranowo: Pertahanan Indonesia Butuh Teknologi Sakti
SinPo.id - Calon presiden (Capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, mengatakan pertahanan Indonesia saat ini membutuhkan sistem pertahanan 5.0 dengan teknologi sakti.
Namun menurutnya, sistem pertahanan 5.0 harus didukung dengan modernisasi senjata seperti rudal hipersonik yang mampu menjelajah melebihi suara, senjata siber, sensor kuantum, dan sistem senjata otonom.
"Sehingga MEF (minimum essential force atau kekuatan pokok minimum akan bisa tercapai. Karena ini yang mengerikan di 2024 saya khawatir ini tidak tercapai," kata Ganjar, dalam debat ketiga Pilpres, Minggu 7 Januari 2024.
Selain itu, ia mengatakan sistem pertahanan rakyat semesta juga harus didorong, dengan melibatkan seluruh rakyat sebagai benteng pertahanan sebagai satu kesatuan. Termasuk menata kekuatan militer di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kita perlu melakukan penataan gelar pasukan karena IKN menjadi pusat gravitasi baru dan ini bagian dari antisipasi terhadap tarung global antara Amerika Serikat dan Tiongkok,” ungkapnya.
Oleh karena itu, kata Ganjar, diperlukan anggaran yang mencapai 2 persen dari produk domestik bruto (PDB) untuk Kementerian Pertahanan (Kemenhan)
Diketahui, debat capres malam ini digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat dan disiarkan langsung oleh lima stasiun televisi penyelenggara. Adapun tema debat malam ini terkait Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik.