TKN: Prabowo-Gibran Ingin Indonesia Mandiri dalam Energi dan Pangan
SinPo.id - Komandan Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono, memastikan pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 tidak hanya fokus pada pengembangan militer. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ingin menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri dalam beberapa sektor, baik energi atau pangan.
"Prabowo-Gibran sangat memahami pertahanan negara tidak terbatas hanya di urusan militer, tetapi juga mendorong bangsa kita jadi mandiri, baik dari mandiri energi dan pangan lewat swasembada. Ini yang sering dilupakan," kata Budisatrio dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, 4 Januari 2023.
Dia menyebut salah satu program penting yang diusung Prabowo-Gibran adalah mendorong kemandirian pangan dan energi secara bertahap.
"Itu tertulis dalam visi dan misi Prabowo-Gibran, bahwa kami akan secara bertahap mengurangi ketergantungan pada impor pangan, serta melakukan produksi dan pengolahan pangan di dalam negeri. Jadi, ada hilirisasi komoditas pangan dan pengembangan energi mandiri," kata Budisatrio.
Untuk menjamin pasokan produksi pangan, kata dia, Prabowo-Gibran akan memodernisasi teknologi pertanian dan menyempurnakan program lumbung pangan (food estate) yang sudah ada menjadi lumbung pangan terintegrasi desa, daerah, dan nasional.
"Dalam lumbung pangan, harus terjadi industrialisasi pertanian. Kami akan mengubah struktur pertanian tradisional menjadi industri pertanian berbasis teknologi di koperasi dan badan usaha desa, seperti keberhasilan negara-negara Skandinavia, Norwegia, dan Finlandia," kata Budisatrio.
Hilirisasi komoditas pertanian juga dilakukan untuk menggerakkan ekonomi pedesaan dan menciptakan industri kecil skala desa yang bisa meningkatkan kinerja kelompok usaha tani, Koperasi Unit Desa (KUD), dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"Tujuannya agar produk usaha tani di desa diolah menjadi barang jadi di desa. Sehingga, petani desa mendapatkan nilai tambah karena pengolahan produk usaha tani mereka menjadi barang siap konsumsi," ucapnya.
Kemudian, dalam hal swasembada energi, Budisatrio menjelaskan Prabowo-Gibran berniat mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar minyak (BBM). Hal itu dilakukan dengan mempercepat pengembangan dan peningkatan produksi Bio Solar di dalam negeri.
"Untuk menghilangkan konsumsi BBM Solar dari pengadaan impor, program ini juga sekaligus untuk mendorong pengembangan ekonomi hijau yang mengalihkan konsumsi BBM dari minyak bumi ke BBM biofuel yang lebih ramah lingkungan," tuturnya.
Dia mencontohkan krisis pangan dan energi yang termasuk ancaman pertahanan nasional, mulai menjadi perhatian negara di dunia sejak konflik Ukraina-Rusia pecah pada awal 2022.
"Saat konflik Ukraina-Rusia pecah, rantai pasokan pangan dan energi dunia terganggu. Harga komoditas pangan dan energi melonjak tinggi. Ini masih terjadi dan kemungkinan akan terjadi kembali karena kondisi geopolitik dunia masih belum stabil. Jadi, kita harus siap, harus berdikari," ujar Budisatrio.