TKN: Buku Politik Gemoy Jadi Bukti Prabowo-Gibran Bukan Cuma Bisa Joget Doank

Laporan: Bayu Primanda
Kamis, 04 Januari 2024 | 17:14 WIB
Komandan TKN Fanta, Arief Rosyad Hasan (Sinpo.id)
Komandan TKN Fanta, Arief Rosyad Hasan (Sinpo.id)

SinPo.id -  Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta, Prabowo-Gibran meluncurkan buku berjudul Politik Gemoy: Keberpihakan Pemuda pada Prabowo-Gibran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Januari 2024.

Dalam acara tersebut, Komandan TKN Fanta, Arief Rosyid Hasan mengatakan bahwa buku ini menjadi jawaban atas tudingan yang menyebut bahwa Prabowo-Gibran cuma bisa joget saja.

"Dalam kesempatan ini kita meluncurkan satu buku yang judulnya Politik Gemoy: Keberpihakan Pemuda pada Prabowo-Gibran. Kenapa ini penting? ini sekaligus menjawab tuduhan atau cacian bahwa tim Prabowo-Gibran ini cuma bisa joget saja," kata Arif dalam sambutannya di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis, 4 Januari 2024.

Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PB HMI itu menjabarkan buku tersebut berisi gagasan-gagasan politik Prabowo-Gibran yang mengutamakan pengembangan pemuda.

Salah satu yang menjadi fokus dalam gagasan dalam buku 'Politik Gemoy' adalah penempatan pemuda dalam jabatan strategis menyambut bonus demografi Indonesia, dimana hal itu menjadi titik awal menuju Indonesia Emas 2045.

"Kesuksesan kita memperoleh bonus demografi, kalau anak mudanya tidak lagi sekedar jadi pemanis di panggung politik kita. Pemanis itu maksudnya tim ses atau jubir seperti yang dilakukan oleh 2 paslon lain," kata dia.

Berkaca dari kedua paslon kompetitor Prabowo-Gibran, tidak ada pelibatan anak muda dalam jabatan politik setingkat cawapres.

Berbeda dengan Prabowo yang menunjuk Gibran sebagai simbol anak muda, sehingga keberpihakan terhadap pengembangan kepemudaan tentu akan lebih maksimal.

"Nah itu yang kita harapkan dari momentum Pilpres 2024 ini, karena kita menganggap Pilpres 2024 pintu masuk apakah berhasil memperoleh indonesia emas 2045 itu atau gagal selamanya," kata Arief.

"Jadi kalau kita salah memilih pemimpin yang tidak mengarusutamakan pemuda, maka kita akan gagal selamanya memperoleh Indonesia emas," tukas dia.
sinpo

Komentar: