Jokowi: Penerbitan Sertifikat Tanah Kurang Sedikit, Diselesaikan Presiden Baru
SinPo.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa target 126 juta lahan akan bersertifikat pada 2025. Sejauh ini total sebanyak 101 juta sertifikat tanah yang sudah dibagikan ke masyarakat.
Jokowi menyebut jumlah sertifikat tanah yang belum selesai hanya tinggal sedikit. Ia menyerahkan kepada presiden baru untuk menyelesaikannya.
“Perkiraan saya kalau nggak ada Covid, pun rampung, Tapi Covid (target) mundur, mungkin mundur setahun, tahun 2025 selesai seluruhnya di tanah air, yang nyelesaikan biar presiden baru, kurang sitik, kurang dikit,” kata Jokowi saat membagikan sertifikat tanah di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa, 2 Januari 2023.
Pada kesempatan itu, Jokowi menyerahkan sebanyak 2.000 sertifikat tanah kepada masyarakat yang terdiri dari 1.122 sertifikat dari Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dan 878 sertifikat tanah timbul yang termasuk program redistribusi lahan.
Jokowi kembali menekankan pentingnya sertifikat tanah sebagai bukti hak milik masyarakat atas kepemilikan tanah, sehingga mencegah timbulnya konflik lahan.
"Penyebabnya apa ( konflik lahan)? Masyarakat belum memiliki sertifikat tanah. Ada tetangga sama tetangga, sudara sama sudara, masyarakat dengan pemerintah, dengan swasta banyak sekali," ujar Jokowi.
Lebih lanjut, mantan Walikota Solo ini mengatakan dari 126 juta lahan di Indonesia, baru sebanyak 46 juta lahan yang memiliki sertifikat pada tahun 2015.
Hal ini dikarenakan Badan Pertanahan Nasional (BPN) hanya mengeluarkan sebanyak 500.000 sertifikat tanah per tahunnya.
"Padahal yang belum (memiliki sertifikat) 80 juta (tanah). Artinya, harus menunggu 160 tahun untuk pegang sertifikat. Mau? Siapa mau tunjuk jari," tanya Jokowi.
"160 tahun menunggu kalau kerja rutinitas 500.000 per tahun. 80 juta, setahun 500.000. Artinya 160 tahun bapak ibu menunggu sertifikat," tandasnya.