Bubarkan Aksi Mahasiswa di Tuban dengan Kekerasan, Gerindra Desak Kapolri Usut Kejadian Ini Secara Tuntas!
Tuban sinpo.id - Aksi damai mahasiswa yang menolak kedatangan Jokowi di Tuban pada Kamis Kemarin (8/3) diwarmai dengan kericuhan yaitu pemukulan oleh oknum polisi terhadap mahasiswa yang menjalankan aksi tersebut.
Menanggapi hal tersebut Anggota Komisi III DPR, Wihadi Wiyanto mengatakan, bahwa tindakan yang dilakukan kepada para mahasiswa tidak bisa di tolerir dan hal ini menunjukkan bahwa polisi tidak peka terhadap penderitaan rakyat yg disuarakan oleh mahasiswa dan Kapolres Tuban harus bertanggung jawab terhadap perbuatan dari aparat polisi di polres Tuban.
Politisi Gerindra ini, mendesak kepada Kapolda Jatim maupun Kapolri untuk memproses oknum aparat yang melakukan pemukulan terhadap mahasiswa dan juga kapolres sebagai penanggung jawab keamanan di kab Tuban, ungkapnya dalam keterangan kepada sinpo.id
Ia pun menambahkan, Karena Kapolres sudah bertindak terlalu reaktif dan ini adalah merupakan tindakan yang mengarah untuk membungkam hak menyampaikan pendapat oleh para mahasiswa yang dimana mereka menyuarakan suara rakyat yang sudah semakin susah hidupnya.
Berdasarkan Informasi yang saya dapati, aksi yang dilakukan oleh mahasiswa di Tuban itu sudah sesuai dengan prosedur dan ini merupakan aksi damai, Dengan adanya pembubaran aksi damai dengan kekerasan tersebut membuktikan bila Polisi saat ini sudah tidak pro rakyat dan menjadi alat kekuasaan untuk membungkam kritikan dari rakyat, tutup Anggota DPR RI Dapil Jatim IX ini.
Sebelumnya, Dua tokoh mahasiswa yang melakukan aksi penolakan kedatangan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Tuban mengalami luka-luka setelah mendapatkan perlakuan keras dari aparat.
Kedua mahasiswa tersebut adalah Ketua GMNI Tuban, Syaiful Anwar yang mengalami luka benjol pada bagian kepala dan Ketua IMM Tuban, Yusron yang mengalami sesak nafas kemungkinan kena pukul pada bagian dada.
