Wamenag: Natal Bukan Hanya Sekedar Tradisi tapi Panggilan Kasih Allah

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 19 Desember 2023 | 03:19 WIB
Ilustrasi Natal (pixabay)
Ilustrasi Natal (pixabay)

SinPo.id -  Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki menilai Natal sebagai momentum untuk merefleksikan kasih, kedamaian, dan harmoni. Hal ini disampaikan Wamenag dalam sambutannya pada perayaan Natal Civitas Akademika Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang di Taman Budaya, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

"Perayaan Natal bukan hanya sekadar tradisi, tetapi sebuah panggilan untuk menyemarakkan kasih Allah dan menjadikannya landasan bagi kehidupan yang lebih baik," kata Wamenag di Kupang, Minggu 17 Desember 2023

"Perayaan natal adalah cara kita berterimakasih dan mengungkapkan rasa syukur kita kepada Tuhan dan para pendahulu kita yang sudah mendahului kita. Semoga ke depan IAKN Kupang semakin lebih berkembang dan representatif," imbuhnya.

Wamenag mengatakan bahwa Indonesia dengan Pancasila hari ini masih berdiri kokoh dan para mahasiswa yang hadir hari ini yang akan meneruskan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Tidak ada mayoritas dan minoritas karena Indonesia adalah Bhineka Tunggal Ika," kata Wamenag.

Lebih lanjut, Wamenag mengatakan bahwa Natal selalu membawa pesan perdamaian. Menurutnya, tema besar natal yakni “Kemuliaan bagi Allah dan Damai sejahtera di Bumi" adalah pesan yang begitu dalam bagi kita semua bahwa kemuliaan Tuhan harus kita jaga," kata.

"Kemuliaan Allah harus dijaga dengan tindakan menjaga kedamaian makhluknya di seluruh bumi. Penghayatan agama kita tidak hanya hubungan vertical kita (dengan Tuhan) namun hubungan horizontal juga yakni hubungan sesama manusia (hubungan antar makhluk). Karena itulah Kementerian Agama menjadikan moderasi beragama sebagai hal yang terus kita gelorakan," tutur Wamenag.

Berkaitan dengan pemilu 2024, wamen mengatakan “Pemilu selalu terjadi 5 tahun sekali. Tetapi persaudaraan, pertemanan, persahabatan adalah sesuatu yang hakiki. Jangan sampai karena beda pilihan menjadi sebuah perpecahan dan mengoyak tali silaturahmi di NTT ini. Jangan sampai beda paslon, bapak ibu saling bersitegang satu dengan yang lainnya. Jangan sampai adu argumentasi, adu otot diantara kita," pesan Wamenag.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI