Mencoba Sate Emprit Khas Kediri, Sang Hama yang Disulap Jadi Lezat

Laporan: Tri Setyo Nugroho
Sabtu, 16 Desember 2023 | 20:52 WIB
Sate emprit khas Kediri (SinPo.id/ Laman Wisato)
Sate emprit khas Kediri (SinPo.id/ Laman Wisato)

SinPo.id - Kuliner Indonesia memang tak pernah habis untuk dibahas, salah satunya sate emprit khas Kediri. Dengan bahan baku burung yang menjadi hama padi ini, sate emprit memberikan sensasi khas yang berbeda dengan daging unggas lainnya.

Pemilik warung sate emprit di depan SDN 1 Gurah, Kediri, Darminto menyebut, warungnya tak pernah sepi pembeli. Berbeda dengan sate ayam yang ketika dibakar masih berwarna putih, untuk sate emprit warnanya menjadi kecokelatan. Teksturnya liat, tidak lengket, aroma rasanya kuat, tanpa lemak, dan gurih.

Dipadu dengan bumbu garam, penyedap rasa, kacang, dan kecap, rasa sate emprit semakin nendang. Sebab saat daging berpadu dengan bumbu kacang, memunculkan sensasi unik, seperti daging ayam tetapi rasanya lebih gurih.

Pengunjung tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam saat ingin menikmati sate emprit. Cukup dengan Rp25 ribu sudah bisa menikmati sepuluh tusuk. Bagi yang tidak suka sate, warung ini juga menyediakan krengsengan emprit dan emprit goreng yang dibanderol Rp20 ribu per porsi.

Dilansir dari laman resmi Pemkab Kediri, Darmianto mengungkapkan, sebelum menjual sate, awalnya dia menjual emprit hidup yang dicat warna-warni. Akan tetapi, karena penjualannya seret dan burung banyak yang mati, akhirnya ia berinovasi dengan menjadikannya sate. Sebelumnya dia pernah punya pengalaman menjadi penjual sate ayam.

“Setelah mencoba sendiri enak dan baik untuk kesehatan, akhirnya saya memberanikan diri membuka warung sate emprit dengan menu sate, krengsengan, dan emprit goreng,” ujar Darmianto.

Dalam sehari, warung yang mulai buka pukul 16.00-21.00 WIB membutuhkan 1.000-1.500 emprit. Jika sedang sepi, hanya 700-800 emprit yang habis. Akan tetapi, ketika musim liburan, warung-warungnya membutuhkan 2.500-3.000 emprit.

Bukan hanya itu, saat ini selain sate, krengsengan, dan emprit goreng, Darmianto juga banyak mendapat pesanan daging emprit mentah. Tidah hanya dari wilayah Kediri, pesanan daging emprit mentah juga datang dari Jakarta. Semakin banyaknya pelanggan yang otomatis membuat permintaan emprit semakin banyak. Saat ini dia sudah memiliki enam pemasok, yang mampu memenuhi kebutuhan bahan baku sate emprit.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI