Spine Clinic Family Holistic Kenalkan Metode Schroth dan Brace GBW untuk Terapi Skoliosis
SinPo.id - Bagi anda yang mempunyai skoliosis atau lengkungan di samping tulang belakang, maka jangan khawatir. Sebab, sudah ada terapi yang akan membantu anda mendapatkan bentuk tubuh ideal. Spine Clinic Family Holistic mengenalkan metode terapi skoliosis dengan cara schroth dan brace GBW.
Dokter Regina Varani mengatakan metode terapi schroth dan brace GBW itu berbeda dengan terapi penyembuhan skoliosis sebelumnya. Apa yang membedakan? yaitu metode shcroth dan brace GBW itu merupakan metode yang mengkoreksi secara tiga dimensional.
"Kelainan skoliosis, kelainan tiga dimensional. Terapi konservatif yang dulu hanya memperhatikan secara dua dimensi. Jadi kayak bentuk latihannya bentuk brace itu hanya mengkoreksi kemiringan yang kita lihat dari depan. Sedangkan perputaran dari skoliosis dari tulang belakang itu tidak diperhatikan. Yang membedakan terapi saat ini, kami memperbaiki secara tiga dimensi," ujar Regina Varani.
Pernyataan itu disampaikan dalam Seminar Scoliosis dan Talk Show Keberhasilan Pasien Brace GBW di Hotel Ciputra Jakarta pada Sabtu 16 Desember 2023.
Untuk pasien, kata dia, pada umumnya anak-anak dan remaja. Namun, tidak menutup kemungkinan orang dewasa mengikuti terapi ini guna mendapatkan bentuk tubuh ideal.
"Kalau untuk pasien biasanya juga ada yang anak-anak. Dari yang dewasa, usia tua. Latihan bisa dilakukan oleh semua usia," ujarnya.
Sebelum mengikuti terapi, tim Spine Clinic Family Holistic akan melakukan pemeriksaan. Pihaknya akan melakukan penilaian apakah calon pasien memiliki skoliosis atau tidak. Nantinya dari hasil penilaian akan disarankan mengikuti terapi.
"Nanti dilihat apakah ada kemiringan (tulang belakang,-red) di satu sisi. Kalau memang ada kemiringan kemudian derajatnya itu di atas 3 derajat baru kami akan arahkan pasien untuk melakukan X-Ray. Dari X-Ray terlihat apakah ada kemiringan tulang belakang lebih dari 10 derajat. Kalau lebih dari 10 derajat baru kami konfirmasi sebagai skoliosis. Nah, setelah itu kami lakukan terapi," ujarnya.
Untuk terapi, kata dia, sejauh ini sudah ada di lima tempat. Yaitu Jakarta, Tangerang, Bandung, Bogor, dan Surabaya. Selain itu, pihaknya sudah membuka workshop pelatihan terapi untuk fisioterapis dan dokter.
"Jadi, kami membuat workshop untuk sertifikasi. Setelah dokter atau fisioterapi tercertified (mereka,-red) bisa melayani ini," ujarnya.
Kesaksian Pasien
Arina, seorang penderita skoliosis, mengaku puas terhadap hasil terapi yang dijalaninya. Kini, dia mengaku dapat tampil lebih percaya diri karena sudah sembuh dari skoliosis.
"Saya semakin percaya diri tanpa memikirkan punggung," kata dia.
Dia disiplin mengikuti terapi agar cepat sembuh. Kepada teman-teman penderita skoliosis, dia mengingatkan untuk tetap melakukan aktivitas seperti biasa dan juga menjalani terapi.
"Tetap semangat latihan jangan sampai kendor. Fokus kesembuhan diri. Jalankan yang dokter sarankan," tambahnya.