60 Persen Pekerja Indonesia Bekerja di Sektor Informal

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 13 Desember 2023 | 01:43 WIB
Ilustrasi pekerja (pixabay)
Ilustrasi pekerja (pixabay)

SinPo.id -  Dalam rangka menyasar para pekerja bukan penerima upah atau para pekerja di sektor informal, tim BPJS Ketenagakerjaan melakukan kunjungan ke pasar. Hal ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan sosiaslisasi mengenai program-program yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan. Kegiatan kunjungan ke pasar ini dilakukan secara bertahap di 122 Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kepala Kantor Cabang Plaza BPJamsostek, Suhuri mengatakan, pihaknya menggelar sosialisasi di Pasar Karbela, Setiabudi, Jakarta Selatan. Melalui slogan "Kerja Keras, Bebas Cemas", para pekerja, baik di sektor formal maupun informal, bisa bekerja dengan tenang dan menghilangkan kecemasan terkait resiko kerja.

‘Para pekerja informal atau pekerja bukan penerima upah bisa mendaftarkan diri melalui aplikasi JMO (Jamsostek Website), website BPJS Ketenagakerjaan, melalui kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan di seluruh Indonesia, dan Agen Perisai. Bagi para pekerja informal atau pekerja bukan penerima upah besaran iurannya untuk 3 program sebesar Rp 36.800, yakni Rp 20.000 untuk Jaminan Hari Tua (JHT), Rp 16.800 untuk Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM),” kata Suhuri saat menerangkan manfaat BPJS Ketenagakerjaan kepada para pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) di Pasar Karbela, Jakarta 12 Desember 2023.

Menurut data BPJS Ketenagakerjaan, hingga saat ini, jumlah pekerja yang terlindungi oleh program BPJS Ketenagakerjaan adalah sebanyak 40,2 juta pekerja. Dari jumlah tersebut 7,2 juta pekerja berasal dari sektor informal atau pekerja bukan penerima upah, seperti pedagang, tukang ojek, wirausaha, seniman, pekerja paruh waktu.

Para pekerja di sektor informal jumlahnya 60% dari total seluruh pekerja yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, BPJS Ketenagakerjaan mencoba mendekatkan diri dan mempermudah para pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) untuk mendapatkan informasi dan mendaftarkan diri mereka dalam program BPJS Ketenagakerjaan melalui kegiatan aktivasi di Pasar.

Salah seorang pengunjung, Sri (45) menambahkan, sebagai pedagang dirinya merasa perlu memiliki BPJS Ketenagakerjaan.
"Manfaat yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan sangat membantu saya dan suami sebagai orang yang berdagang,” tutur Ibu Sri yang merupakan salah satu pengunjung pasar ketika ditanya tentang BPJS Ketenagakerjaan. Beberapa pengunjung pasar pun akhirnya mendaftarkan diri mereka selama kegiatan berlangsung.

Suhuri menambahkan, BPJS Ketenagakerjaan akan terus secara masif melakukan edukasi dan sosialisasi kepada para pekerja informal atau pekerja bukan penerima upah.
"Agar bisa mengetahui manfaat BPJS Ketenagakerjaan dan melindungi para pekerja agar bisa bekerja tanpa cemas," pungkas Suhuri.sinpo

Komentar: