Yasirli Amir, Sosok Wanita Viral di Medsos Dipenuhi Abu Gunung Marapi Ditemukan Meninggal
SinPo.id - Mahasiswa Politeknik Negeri Padang (PNP) yang videonya viral di media sosial (medsos) sesaat setelah peristiwa erupsi Gunung Marapi, Yasirli Amri (20), sudah teridentifikasi.
Kabar itu disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bukittinggi.
“Posisi terakhir: tugu abel. Survival ditemukan saat tiba dibawah survival sudah kehabisan oksigen dan untuk keadaan survival MD (Meninggal Dunia),” tulis BPBD Kota Bukittinggi, dikutip pada Rabu, 6 Desember 2023.
Jenazah Yasirli Amri, sudah diambil pihak keluarga sekitar pukul 22.00 WIB tadi malam. Pihak kampus mengetahui Yasirli Amri menjadi korban saat erupsi Gunung Marapi dari video yang viral di medsos.
Dalam video itu, terlihat tubuh Yasirli Amri dipenuhi abu vulkanik. Ia terlihat berusaha berbicara, namun tidak terdengar jelas
Sementara itu, sosok wanita yang juga videonya viral di medsos sesaat setelah erupsi Gunung Marapi, Zhafirah Zahrim Febrina (18), sudah dievakuasi dan selamat. Dari informasi yang dihimpun, kondisinya sudah mulai membaik namun luka bakar tubuhnya mencappai 41 persen.
Seluruh pendaki yang berjumlah 75 orang sebagaimana terdata di Posko Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat (BKSDA Sumbar) sudah ditemukan.
"Tadi pagi dapat informasi yang satu ini sudah menuju ke rumah sakit, jadi berdasarkan data sudah lengkap 75," ungkap Kabid Humas Polda Sumatera Barat (Sumbar) Kombes Dwi S.
Menurut Dwi, meski seluruh korban yang terdata sudah ditemukan, namun proses penyusuran masih akan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi korban lain.
"Data yang kita dapat 75 itu dari pendaki melalui yang terdaftar di online. Dikhawatirkan, masih banyak pendaki lain yang tidak mendaftar melalui aplikasi," ujarnya.
Lebih lanjut diungkapkannya, berdasarkan data dari posko pengaduan di rumah sakit hingga tadi malam, masih ada 30 keluarga yang belum terinfo keberadaan sanak saudarannya. Oleh karena itu, penyisiran hingga saat ini masih terus dilakukan.
"Berarti masih ada tujuh lagi yang harus dicari," jelasnya.
Ditambahkan Dwi, saat ini situasi penyisiran di puncak Gunung Marapi memang terkendala cuaca. Kerap turunnya hujan membuat jalan pendakian menjadi licin.
Selain itu, kabut juga menjadi tantangan proses evakuasi. Bahkan, erupsi sendiri masih terus terjadi hingga saat ini.