Hamas Tunda Pembebasan Sandera Tahap Kedua
SinPo.id - Brigade Al Qassam, kelompok sayap militer Hamas memutuskan menunda pembebasan sandera tahap kedua yang sedianya dijadwalkan pada Sabtu, 25 November 2023 sampai Israel berkomitmen mengizinkan truk-truk bantuan masuk ke Gaza utara.
Brigade Al Qassam mengatakan pembebasan sandera akan ditunda jika Israel tidak mematuhi persyaratan yang telah disepakati untuk membebaskan orang-orang Palestina yang ditahan.
Belum ada tanggapan langsung dari Israel atas pernyataan tersebut. Sebelumnya, seorang juru bicara militer Israel mengatakan kepada stasiun televisi BFM Prancis bahwa, kecuali ada perubahan di menit-menit terakhir, 13 sandera Israel diperkirakan akan dibebaskan.
Mengutip Reuters, dia mengatakan 39 tahanan Palestina akan dibebaskan sebagai imbalannya.
Di bawah kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang dimediasi oleh Qatar, sebanyak 50 sandera akan ditukar dengan 150 tahanan Palestina, beberapa di antaranya dihukum karena tuduhan senjata dan pelanggaran kekerasan, selama empat hari.
Dalam pertukaran pertama pada hari Jumat, 13 wanita dan anak-anak Israel yang ditangkap oleh pejuang Hamas dalam sebuah serangan di Israel pada 7 Oktober telah dibebaskan. Sementara 24 wanita dan 15 anak-anak Palestina dibebaskan dari penjara Israel.
Keputusan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Mesir, yang mengontrol penyeberangan perbatasan Rafah ke Gaza selatan di mana pasokan bantuan penting telah dilanjutkan, mengatakan telah menerima "sinyal positif" dari semua pihak mengenai kemungkinan perpanjangan kesepakatan tersebut.
Diaa Rashwan, kepala Layanan Informasi Negara Mesir (SIS), mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Kairo sedang mengadakan pembicaraan ekstensif dengan semua pihak untuk mencapai kesepakatan yang berarti "pembebasan lebih banyak tahanan di Gaza dan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel."
Israel mengatakan bahwa gencatan senjata dapat diperpanjang jika Hamas terus membebaskan sandera dengan kecepatan setidaknya 10 orang per hari. Sebuah sumber Palestina mengatakan bahwa hingga 100 sandera dapat dibebaskan.
Israel dan Hamas telah mengatakan bahwa pertempuran akan berlanjut setelah gencatan senjata berakhir, meskipun Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Jumat bahwa ada peluang nyata untuk memperpanjang gencatan senjata.