Hari Ini Gencatan Senjata Antara Israel dan Palestina Dimulai

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 24 November 2023 | 08:17 WIB
Kondisi terkini di Gaza (Sinpo.id/Reuters)
Kondisi terkini di Gaza (Sinpo.id/Reuters)

SinPo.id -  Israel dan kelompok Islam Palestina, Hamas akan memulai gencatan senjata selama empat hari pada Jumat pagi ini, 24 November 2023.

Gencatan senjata tersebut disertai dengan pembebasan 13 sandera wanita dan anak-anak Israel yang nantinya akan ditukar dengan sandera Palestina di Israel.

Kementerian Luar Negeri Qatar yang menjadi mediator dari kedua belah pihak mengatakan, gencatan senjata dimulai pukul 7 pagi waktu setempat (0500 GMT). Gencatan senjata dilakukan secara komprehensif, mencakup wilayah Gaza utara dan selatan.

"Warga Palestina diperkirakan akan dibebaskan dari penjara Israel. Kami semua berharap gencatan senjata ini akan memberikan peluang untuk memulai upaya yang lebih luas untuk mencapai gencatan senjata permanen," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, di ibu kota Qatar, Doha. Dilansir dari Reuters, Jumat 24 November 2023.

Selain itu, bantuan kemanusiaan tambahan juga akan mulai mengalir ke Gaza dan kelompok sandera pertama termasuk perempuan lanjut usia akan dibebaskan pada pukul 4 sore waktu setempat (1400 GMT).

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yang sedang berlibur di pulau Nantucket di Massachusetts untuk merayakan hari Thanksgiving, mengatakan ia tetap berharap bahwa seorang gadis Amerika berusia 3 tahun termasuk di antara mereka yang dibebaskan terlebih dahulu.

Meski demikian, negara-negara besar menyambut kabar itu dengan sangat hati-hati. Pasalnya, Israel masih terus menyerang rumah sakit di Gaza selang beberapa jam sebelum dimulainya gencatan senjata dalam perang brutal yang telah berlangsung selama hampir tujuh minggu.

Menurut Komisaris Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA), Jenderal Philippe Lazzarini, saat ini sangat sulit mendapatkan penghitungan terkini terkait dengan jumlah korban yang tewas di Gaza. Karena Israel terus melakukan pemboman di hampir setiap layanan kesehatan.

“Orang-orang kelelahan dan kehilangan harapan terhadap kemanusiaan. Mereka butuh istirahat, mereka berhak tidur tanpa khawatir apakah mereka bisa melewati malam itu dengan selamat," katanya yang mengacu pada penderitaan warga di Gaza selama perang berlangsung.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI