National Geographic Indonesia Libatkan Jaringan Masjid Peduli Kawasan Pesisir

Laporan: Sinpo
Selasa, 14 November 2023 | 09:48 WIB
Remaja Karang Taruna usai diskusi lingkungan pantai (SinPo.id/ National Geographic Indonesia)
Remaja Karang Taruna usai diskusi lingkungan pantai (SinPo.id/ National Geographic Indonesia)

SinPo.id -  National Geographic Indonesia menggelar program mengandeng Jaringan Masjid untuk peduli lingkungan laut dan pesisir. Langkah itu bagian program pengembangan masyarakat yang melibatkan karang taruna dan komunitas yang berpusat di masjid kawasan sekitar pesisir.

National Geographic Indonesia ingin memastikan terhubungnya komunitas dengan jaringan masjid, dan memberikan pendampingan yang dibutuhkan untuk menjadikan masjid memiliki sudut pandang baru terkait isu lingkungan di kawasan pesisir Indonesia.

“Ini adalah Langkah awal kita mencoba untuk yang terdekat dulu di sekitar Jakarta. Kita ke Mauk, Tangerang, lalu kedepannya kita akan mencoba untuk menjelajah lagi ke beberapa pesisir yang ada di Indonesia,” ujar Editor in Chief National Geographic Indonesia, Didi Kaspi Kasim, dalam pernyataan resmi, Selasa 14 November 2023.

Rencananya kegiatan ini akan menggapai beberapa kawasan pesisir di Indonesia seperti: Pulau Seribu, Taman Nasional Bunaken, Pulau Sorong, Pulau Meulaboh, serta Pantai Mentawai. Dukungan serta kolaborasi dari masyarakat dan komunitas akan sangat membantu suksesnya program ini.

“Kami sudah megawali program ini sejak minggu 13 November 2023 berlokasi di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Tangerang,” ujar Didi menambahkan

Rangkaian kegiatan itu mulai membersihkan sampah pesisir, serta lokakarya mengelola sampah daur ulang. Warga Desa Ketapang menyambut baik inisiatif bersih-bersih pesisir dan lokakarya untuk pengembangan sumber daya masyarakat. Karang Taruna Ketapang berharap kegiatan yang diselenggarakan oleh National Geographic Indonesia dan #SayaPilihBumi terus berlanjut hingga tahap pendampingan pemberdayaan masyarakat.

Sekretaris Karang Taruna Ketapang Rusly mengatakan bersih-bersih itu sudah berjalan hampir tiga tahun. Para pemuda yang ikut pun sangat antusias sekali untuk kegiatan itu.

“Memang sudah seharusnya produk-produk dari sampah yang kita hasilkan, untuk dipilih-pilih lagi, atau kita buat memang untuk ditujukan kepada pengembangan pariwisata sekitar Desa Ketapang,” kata Rusly.

Ia berharap kegiatan itu dapat memperkaya jaringan masjid di sepanjang pesisir Indonesia dengan edukasi untuk menjadi pusat edukasi lingkungan, serta rumah untuk gerakan penjaga kelestarian pesisir. sinpo

Komentar: