Komisi I Rapat Tertutup dengan BIN Bahas Kesiapan Pemilu 2024

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 09 November 2023 | 18:29 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono (Sinpo.id/DPR)
Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono (Sinpo.id/DPR)

SinPo.id - Komisi I DPR RI menggelar rapat kerja tertutup dengan Badan Intelijen Negara (BIN). Rapat dalam rangka membahas persiapan pelaksanaan Pemilu 2024.

"Kami membahas tentang kesiapan menghadapi pemilu karena kan kita lihat kemarin itu sempat ada penangkapan atau sejumlah teroris yang punya niatan untuk mengacaukan atau merusak dan mengganggu pemilu," kata anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Kamis, 9 November 2023.

Dave menyebut BIN juga memaparkan tentang persiapan yang telah dilakukan institusinya untuk mengantisipasi potensi-potensi gangguan yang terjadi jelang pemilu.

"Mereka juga sampaikan bahwa untuk anggaran pengamanan pemilu memang itu difokuskan kepada TNI-Polri, akan tetapi dengan segala keterbatasan yang mereka miliki, mereka bisa melakukan pengamanan secara optimal, melakukan deteksi akan potensi-potensi kekisruhan dan kerusuhan," ujarnya.

Dave menilai BIN sejauh ini telah menunjukkan kinerja yang cukup baik. Sehingga, pemilu diharapkan berlangsung lancar.

"BIN sudah melakukan pertemuan dengan BINDA ya, BIN Daerah, mereka semua juga sudah memaparkan, dan kami melihat juga kinerja-nya sudah cukup baik. Kami harapkan pemilu juga bisa berjalan dengan baik, tanpa kendala ataupun kerusuhan yang bisa mengganggu pemilu," tutur dia.

Terpisah, anggota Komisi I DPR RI Jazuli Juwaini mengatakan rapat tersebut membahas tentang langkah BIN dalam melakukan deteksi dini dan antisipasi jelang Pemilu 2024.

"Bagaimana dia bisa mendeteksi dini tentang hal-hal yang bisa membuat kerusuhan, hoaks, mengadu domba, ya kan bisa saja," kata Jazuli.

Dia menilai saat ini ancaman jelang pemilu yang mencolok jelang pelaksanaan ialah berkaitan dengan aktivitas di ruang digital.

"Sekarang kan era-nya sudah era digital, orang bisa menggerakkan oleh alat-alat ini (ponsel), rata-rata orang bikin heboh itu berangkat dari ini. Orang membunuh karakter lewat sini, orang menyebar hoaks lewat sini, orang bikin berita bohong, black campaign lewat sini, yang kita butuhkan saat ini kampanye gagasan, bukan saling menjatuhkan, bukan saling membunuh karakter," ucap dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI