PBB Soroti Krisis Kemanusiaan dan Kelangkaan Sumber Daya di Gaza

Laporan: Galuh Ratnatika
Minggu, 05 November 2023 | 09:55 WIB
Krisis kemanusiaan di Gaza (Sinpo.id/Reuters)
Krisis kemanusiaan di Gaza (Sinpo.id/Reuters)

SinPo.id -  Direktur Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Thomas White, mengatakan pendudukan Gaza saat ini telah mengalami krisis kemanusiaan dan kelangkaan sumber daya seiring berlanjutnya perang antara Israel dan Palestina.

Melihat kondisi tersebut, UNRWA terus berusaha menyokong sekitar 89 toko roti di seluruh Gaza, agar dapat menyediakan roti bagi 1,7 juta penduduk di sana. Namun tetap belum mencukupi kebutuhan roti yang terus meningkat. Sehingga rata-rata warga Palestina di Gaza hidup hanya dengan dua potong roti per hari.

Meski demikian, roti yang terbuat dari tepung yang ditimbun PBB di wilayah tersebut, masih bukan menjadi kebutuhan yang paling mendesak bagi mereka yang masih berada di Gaza. Karena selain makanan, warga juga membutuhkan air minum yang bersih.

“Sekarang orang tidak hanya mencari roti. Mereka juga mencari air," kata White, dilansir dari Fox News, Minggu 5 November 2023.

Pasalnya, hanya satu dari tiga jalur pasokan air dari Israel yang masih beroperasi, dan digunakan oleh banyak warga Gaza. Tetapi air tanah tersebut payau dan asin, sehingga tidak layak untuk diminum.

Kemudian, masalah besar lain yang muncul di Gaza adalah kurangnya bahan bakar, yang sangat penting untuk berfungsinya generator cadangan, agar rumah sakit, pabrik desalinasi air, fasilitas produksi pangan, dan layanan penting lainnya tetap dapat beroperasi.

"Tidak ada tempat yang aman saat ini, karena warga sipil masih berada dalam baku tembak," ungkapnya, seraya mengatakan Gaza telah berubah menjadi tempat kematian dan kehancuran.

Hingga saat ini, kata White, hampir 600 ribu orang berlindung di 149 fasilitas UNRWA, termasuk bangunan sekolah. Namun Israel terus melancarkan serangan ke fasilitas UNRWA dan menewaskan puluhan warga Gaza, dan puluhan 72 anggota staf UNRWA.

“Pada hitungan terakhir, 38 orang telah tewas di tempat penampungan kami. Saya khawatir dengan pertempuran yang terjadi di utara saat ini, jumlah tersebut akan bertambah secara signifikan," kata White yang kehilangan kontak dengan banyak orang di wilayah utara, tempat Israel melakukan operasi darat dan udara yang intens.

Pasalnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pejabat Israel lainnya khawatir jika Hamas mencuri sumber daya dari warga sipil, dan menggunakan bangunan sipil, seperti rumah sakit dan sekolah, untuk menjadi tempat persembunyian bagi para pejuangnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI