Sebanyak 7.960 Orang Tewas Akibat Serangan Israel ke Gaza, Mayoritas Anak-anak

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 30 Oktober 2023 | 06:43 WIB
Militer Israel membantah telah membombardir sebuah RS Al-Ahli di Gaza. (SinPo.id/AP)
Militer Israel membantah telah membombardir sebuah RS Al-Ahli di Gaza. (SinPo.id/AP)

SinPo.id - Kementerian Kesehatan Palestina mengungkap bahwa korban tewas akibat serangan Israel ke Gaza meningkat menjadi 7.960 orang. Mayoritas korban merupakan perempuan dan anak-anak. Mereka menyebut, data korban tersebut diambil dari sumber-sumber di daerah kekuasaan Hamas.

Daerah kekuasaan Hamas itu telah dihantam oleh serangan Israel sejak 7 Oktober 2023, yang juga mengakibatkan lebih dari 20 ribu orang terluka.

Menurut Kemenkes Palestina, sebanyak 73 persen korban tewas berasal dari populasi rentan, termasuk anak-anak, perempuan, dan orang tua.

Mereka menambahkan bahwa jumlah total korban tewas itu termasuk 116 tenaga kesehatan. Selain itu, 24 rumah sakit, yang memiliki kapasitas 2.000 tempat tidur, telah diinstruksikan untuk mengungsi di bagian utara Gaza.

Angka-angka terbaru ini muncul ketika Israel mengatakan bahwa tahap selanjutnya dari perang dengan Hamas telah dimulai setelah memperluas operasi darat di daerah kantong tersebut.

"Perang di dalam Gaza akan berlangsung lama," Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan pada Sabtu.

Israel memborbadir Gaza tanpa henti. Gempuran ini disebut Israel sebagai aksi 'membela diri' atas serangan kelompok militan Hamas pada 7 Oktober lalu.

Serangan itu menewaskan lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 229 orang.

Sejumlah negara telah menyerukan agar Israel dan Hamas melakukan gencatan senjata. Majelis Umum PBB juga sudah menyetujui resolusi yang mengupayakan gencatan senjata untuk kemanusiaan segera di Gaza antara Israel dan militan Palestina, Hamas.

Mereka juga menuntut akses bantuan ke Jalur Gaza dan perlindungan warga sipil.

Gencatan senjata kemanusiaan diakui sebagai gencatan senjata antara pihak-pihak yang berseteru sehingga warga sipil yang terkena kekerasan dan dampak perang dapat memperoleh akses bantuan yang sangat dibutuhkan.

Keputusan diambil dengan mengantongi 120 suara mendukung dari anggota. Sementara itu, 45 suara abstain, dan 14 suara menolak, termasuk Israel dan Amerika Serikat yang mengkritik resolusi itu tak menyinggung serangan Hamas pada 7 Oktober.sinpo

Komentar: