Benda yang Jatuh di HQ UNIFIL Indonesia Lebanon Bukan Mortir tapi Flare

Laporan: Bayu Primanda
Jumat, 27 Oktober 2023 | 13:15 WIB
Roket flare yang dinarasikan sebagai mortir (Sinpo.id/Istimewa)
Roket flare yang dinarasikan sebagai mortir (Sinpo.id/Istimewa)

SinPo.id -  Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda TNI Julius Widjojono memberikan keterangan resminya terkait beredarnya video viral di media sosial yang menyebut bahwa Markas UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) TNI di Lebanon terkena tembakan Mortir.

Kapuspen TNI mengklarifikasi bahwa video yang dinarasikan sebagai serangan mortir itu tidak benar. Ia menjelaskan bahwa cahaya berpendar itu terpancar dari roket flare yang ditembakan yang dilakukan dalam rangka meminimalkan kemungkinan adanya infiltrasi.

"Tiap malam di perbatasan sering ditembakkan ke atas. Setelah cahaya flare habis, kemudian jatuh dan tidak ada daya ledakan, namun karena terbuat dari besi maka menimbulkan kerusakan terhadap benda atau permukaan yg terkena jatuhnya flare tersebut," ujar Kapuspen TNI.

Kapuspen TNI menerangkan bahwa kondisi personel yang bertugas di lokasi dalam keadaan aman.

“Pasukan kita dalam keadaan aman. memang terjadi ledakan sekitar 1 km meter dari pos, kemudian yang ada di berita media sosial beberapa hari ini hanya roket flare, roket flare itu memberikan penerangan pada malam hari dari pihak lawan untuk mengukur jarak ataupun aktivitas di area tersebut, jadi bukan roket yang menyebabkan ledakan di area kita," tegas Kapuspen TNI.

Lebih dari itu sejak 8 Oktober yang lalu, pasukan TNI yang tergabung dalam misi perdamaian PBB UNIFIL sudah melaksanakan latihan-latihan tertentu yang gunanya untuk evakuasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Hal ini sesuai dengan standard operating procedures yang memang sudah ditetapkan dan dilatihkan oleh setiap pasukan penjaga perdamaian PBB dalam melaksanakan misinya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI