Setahun Pimpin Jakarta, Heru Budi Diklaim Mampu Kendalikan Inflasi dan Ekonomi
SinPo.id - Kinerja Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dalam kurun waktu satu tahun terakhir diklaim telah berhasil mengendalikan inflasi dan menumbuhkan ekonomi.
Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta mencatat inflasi Jakarta secara kumulatif pada Januari hingga September 2023 sebesar 1,89 persen, atau angkanya berada dibawah inflasi nasional sebesar 2,28 persen.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati menilai Heru Budi sukses menahan angka inflasi sebagaimana ditargetkan oleh Pemerintah Pusat sebesar 3 persen plus minus 1 dan selalu di bawah nilai inflasi nasional.
“Hal ini tercapai melalui kerja sama yang baik dari TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Bapak Heru Budi Hartono,” kata Suharini Eliawati dalam keterangannya, Kamis, 26 Oktober 2023.
Eli mengatakan, kepemimpinan Heru di Pemprov DKI Jakarta juga berhasil meraih dua penghargaan, yakni tanggal 31 Agustus 2023 dinobatkan sebagai TPID terbaik 2022 untuk kategori provinsi di wilayah Jawa dan Bali.
"Kemudian tanggal 29 September, Kemendagri mengapresiasi Gubernur Heru karena berhasil menjadi kepala daerah yang mengoordinasikan seluruh Badan Usaha Milik Daerah di Jakarta di tengah tantangan inflasi," ujarnya.
Sebagai informasi, hingga triwulan II tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Jakarta mencapai 5,13 persen, atau bertumbuh 0,18 persen dari triwulan sebelumnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar menegaskan bahwa pihaknya secara sinergi dengan Pemprov DKI dan stakeholders bekerjasama untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi dan menjaga inflasi.
"Di antaranya menjaga daya beli dan keberlangsungan pertumbuhan konsumsi RT dengan mengendalikan inflasi tetap rendah dan stabil. Kedua, optimalisasi dan akselerasi realisasi belanja pemerintah terutama belanja modal terkait proyek strategis, termasuk peningkatan elektronifikasi transaksi Pemerintah Daerah, salah satunya menggunakan QRIS," ucapnya.
Ketiga, kata Arlyana, mendorong kinerja investasi dengan menjaga pelaksanaan proyek strategis sesuai rencana, perbaikan iklim investasi dan penguatan promosi investasi berupa Jakarta Investment Forum dan Investment Outreach di Luar Negeri.
Keempat, lanjutnya, mendorong digitalisasi UMKM dalam sistem pembayaran dan akses pemasaran, serta expo UMKM untuk pembangunan ekonomi dan keuangan yang lebih inklusif. Kelima, mendorong jumlah pengguna dan volume transaksi QRIS melalui penyelenggaraan berbagai event QRIS.
"Serta keenam, penguatan edukasi perlindungan konsumen terkait KUPVA BB berizin; serta mempersiapkan Jakarta pasca-IKN sebagai Global City melalui optimalisasi lima sektor utama dengan pangsa terbesar dan pengembangan sektor potensial yaitu sektor pariwisata-akamamin, transportasi dan pergudangan, serta jasa pendidikan-kesehatan," tandasnya.