Cegah Wabah Cacar Monyet, Dinkes DKI Minta Masyarakat Lakukan Tiga Langkah Ini

Laporan: Khaerul Anam
Senin, 23 Oktober 2023 | 19:10 WIB
Vaksin cacar monyet (SinPo.id/ Pixabay)
Vaksin cacar monyet (SinPo.id/ Pixabay)

SinPo.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengajak masyarakat untuk melakukan tiga langkah seperti deteksi dini (Detect), pencegahan (Prevent) dan tindakan (Respond) untuk memutus penyebaran wabah cacar monyet atau monkeypox.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama mengatakan, Surat Edaran peningkatan kewaspadaan dan pedoman monkeypox telah diterbitkan setelah penemuan kasus aktif.

"Deteksi dini (Detect) untuk dilakukan pengobatan segera apabila ditemukan kasus cacar monyet," kata Ngabila dalam keterangannya, Senin, 23 Oktober 2023.

Ngabila menjelaskan, kasus aktif cacar monyet tidak hanya ditemukan pada kontak erat kasus, tapi juga suspek bergejala yang datang ke fasilitas kesehatan.

Masyarakat diminta segera memeriksakan diri dengan PCR jika memenuhi kriteria suspek atau terduga. Jika PCR sudah dilakukan, kemudian dilakukan pemeriksaan lanjutan yakni whole genome sequencing (WGS).

“Tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) sekitar satu persen. Dari 100 kasus positif bisa satu meninggal mayoritas karena infeksi sekunder dan kondisi imunitas rendah pada kelompok berisiko seperti LSL, ibu hamil, ibu menyusui, anak, lansia,” ujarnya.

Kemudian langkah pencegahan atau prevent dilakukan dengan pemberian vaksin yang mulai dilakukan untuk 500 orang kelompok berisiko di Jakarta selama seminggu ke depan. Satu orang diberikan dua dosis selang empat minggu.

“Karena saat ini stok vaksin monkeypox di Indonesia ada 1.000 dosis, untuk 500 orang,” paparnya.

Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan, upaya pencegahan lainnya adalah dengan sosialisasi dan edukasi masif cegah sakit dengan tiga cara yaitu pola hidup bersih dan sehat pakai masker, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Kemudian hindari kontak kulit dan luka. Selain itu, berhubungan seksual yang aman, sehat, bersih.

Ngabila menambahkan, setiap kontak erat dengan suspek dipantau gejalanya setiap hari oleh puskesmas kecamatan. Kemudian, jika terbukti bergejala dilakukan pemeriksaan lebih lanjut melalui laboratorium.

“Respond, untuk antisipasi masif memutus mata rantai penularan setiap kasus positif langsung diisolasi di RS walaupun kasusnya ringan,” tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI