Israel Tutup Semua Rute Keluar dari Gaza

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 17 Oktober 2023 | 09:39 WIB
Ribuan orang di Gaza berkumpul di perbatasan Rafah dengan Mesir, sebelum Israel memulai operasi darat. (SinPo.id/Reuters)
Ribuan orang di Gaza berkumpul di perbatasan Rafah dengan Mesir, sebelum Israel memulai operasi darat. (SinPo.id/Reuters)

SinPo.id - Ribuan orang di Gaza berkumpul di perbatasan Rafah dengan Mesir, sebelum Israel memulai operasi darat. Namun PBB mengatakan, negosiasi dengan Israel untuk membuka kembali rute keluar dari Gaza, berjalan dengan alot.

Pada Senin, 16 Oktober 2023 pagi waktu setempat, ribuan warga sipil bergegas ke penyeberangan Rafah menyusul laporan bahwa penyeberangan tersebut akan dibuka kembali untuk sementara selama gencatan senjata singkat. Tetapi baik Israel maupun Hamas, menyangkal adanya perjanjian semacam itu.

Dilansir dari BBC, Israel bahkan telah melancarkan serangan udara yang menghantam daerah sekitar penyeberangan, merusak sebuah bangunan di sisi penyeberangan Palestina, dan jalan raya.

Padahal, penyeberangan tersebut merupakan satu-satunya titik keluar potensial dari Gaza di tengah pengepungan Israel terhadap titik masuk lainnya ke wilayah yang dikuasai Hamas. Bahkan lusinan truk yang membawa bahan bakar dan pasokan bantuan masih berada di sisi penyeberangan Rafah di Mesir, menunggu izin untuk masuk, ketika situasi kemanusiaan di Gaza memburuk.

“Ada kebutuhan mendesak untuk meringankan penderitaan warga sipil Palestina di Gaza,” kata Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry pada Senin pagi, seraya menambahkan bahwa pembicaraan dengan Israel tidak membuahkan hasil.

Namun, Israel mengatakan pengepungan tersebut tidak akan berakhir sampai Hamas melepaskan sandera warga sipil dari Israel pada tanggal 7 Oktober. Pasalnya, Israel yakin 199 orang ditahan di Gaza, naik dari perkiraan sebelumnya sebanyak 155 orang.

Seperti diketahui, militer Israel telah memerintahkan blokade Gaza dan memutus pasokan air, makanan dan bahan bakar pekan lalu sebelum melancarkan gelombang serangan udara sebagai pembalasan atas serangan mematikan Hamas terhadap Israel.

Akibat dari blokade tersebut, penduduk Gaza telah kehabisan pasokan air bersih, obat-obatan, serta aliran listrik. Bahkan tak ada bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke wilayah Gaza.sinpo

Komentar: