Parlemen RI Komunikasikan Resolusi Soal Palestina-Israel

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 13 Oktober 2023 | 13:23 WIB
Mardani Ali Sera (Sinpo.id/DPR)
Mardani Ali Sera (Sinpo.id/DPR)

SinPo.id -  Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera menyebut Parlemen Indonesia telah berkomunikasi dengan beberapa Parlemen negara lain untuk membuat resolusi bersama dalam membantu penyelesaian konflik antara Palestina-Israel.

Ini disampaikan Mardani usai mengisi acara diskusi Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) bekerja sama dengan Biro Pemberitaan DPR RI bertajuk 'Peran DPR dalam Upaya Mendukung Berakhirnya Konflik Palestina vs Israel' di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 12 Oktober 2023.

"Kami sudah mengontak banyak ketua parlemen dan anggota parlemen untuk bikin resolusi bersama," kata Mardani. 

Dia berharap Inter-Parliamentary Union (IPU) segera melangsungkan pertemuan darurat untuk membahas penyelesaian konflik Palestina-Israel. Begitu pula forum Parlemen lainnya seperti Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), maupun forum parlemen ASEAN maupun Asia.

"Sehingga betul-betul suara untuk hentikan kekerasan di Gaza khususnya bisa dieksekusi segera," ujarnya.

Mardani mengatakan DPR telah mengusulkan agar pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI membuat desk khusus kemerdekaan Palestina sebagai wujud dukungan resmi.

"Mengusulkan agar pemerintah membuat satu desk khusus dengan struktur sendiri di dalam Kemlu untuk desk kemerdekaan Palestina dengan anggaran khusus, dengan target khusus, program khusus, dengan SDM (sumber daya manusia) khusus," katanya.

Dengan posisi Indonesia, dia pun berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat mengambil langkah lebih lanjut untuk membantu menyuarakan penghentian kekerasan di wilayah konflik Palestina-Israel.

"Pak Jokowi sudah bersuara tapi saya berharap lebih dari itu, kita kunjungan, kita melakukan aksi yang memang menunjukkan simbol kekerasan harus segera dihentikan," ucapnya.

Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI itu menambahkan pemerintah saat ini telah melakukan pendataan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Jalur Gaza dan sedang mengupayakan proses evakuasi.

"Tinggal evakuasi dan bekerjasama dengan Filipina karena yang punya Kedutaan Besar di Tel Aviv (itu) Filipina. Juga kita bekerjasama dengan tentu Kedutaan Besar kita di Amman, di Jordan, di Beirut. Kami juga sudah berhubungan dengan teman-teman di Beirut. Intinya akan dilakukan evakuasi, tetapi itu bersamaan dengan seruan hentikan kekerasan di Gaza," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mendesak agar perang antara Israel dan Palestina segera dihentikan. Penghentian perang untuk menghindari semakin bertambahnya korban dan hancurnya harta benda.

"Karena eskalasi konflik dapat menimbulkan dampak kemanusiaan yang lebih besar," kata Jokowi.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI