Ketua KPU Optimistis Pemilu 2024 Berlangsung Damai

Laporan: Khaerul Anam
Rabu, 11 Oktober 2023 | 22:57 WIB
Ketua KPU Hasyim As'yari (SinPo.id/ Khaerul Anam)
Ketua KPU Hasyim As'yari (SinPo.id/ Khaerul Anam)

SinPo.id - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari meyakini pemilihan umum (Pemilu) 2024 akan berjalan secara damai dan demokratis. Menurutnya, banyak yang dapat dijadikan indikator untuk dapat melihat kontestasi politik tersebut berjalan dengan lancar.

"Urusan pemilu jadi damai atau tidak, ya tergantung komitmen kita dan cara pandang kita. Kalau kita optimistis pemilu kita akan berjalan damai, maka akan damai. Insyaallah akan damai," kata Hasyim Asy'ari dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023.

"Kalau saya dan kami di KPU optimistis pemilu berjalan dengan damai dan demokratis. Banyak hal yang bisa jadi indikator itu, secara faktual bisa kita lihat sendiri," ujarnya.

Hasyim membeberkan beberapa alasan yang mendasarinya, diantaranya tidak dilaksanakannya pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada 2022 dan 2023. 

"Nah sekarang ini, yang mestinya 5 tahun masa jabatan kepala daerah habis 2022,dan 2023 tidak ada pilkada, sehingga situasi conflicting-nya hampir dikatakan tidak ada dalam konteks kompetisi dalam pilkada-pilkada," paparnya.

Kemudian, Hasyim juga menyinggung soal hasil pencoblosan Pemilu 2024 yang akan digunakan partai politik (Parpol) sebagai modal untuk pencalonan kepala daerah. 

"Yang kedua, nanti coblosan pemilu 2024 pada 14 Februari, 35 hari kemudian harus sudah ada penetapan hasil pemilu secara nasional. Sehingga kurang lebih 20 maret kita akan tahu hasil pemilu terutama untuk DPRD provinsi kab/kota yang itu akan dijadikan modal untuk pencalonan kepala daerah," paparnya.

Hasyim memperkirakan, partai politik akan saling berkoalisi kembali untuk memperoleh peluang kemenangan pada kontestasi Pilkada 2024.

"Sehingga sangat mungkin situasinya terjadi sekarang sedang sebagai lawan atau kompetitor, tapi dalam situasi yang lain, dalam pilkada, bisa jadi menjadi kawan dalam suatu koalisi," ucap Hasyim.

"Demikian juga dalam pemilu presiden, di satu sisi jadi kawan satu koalisi, tapi di waktu yang bersamaan jadi kompetitor untuk pemilu legislatif, dan nanti pada waktu pilkada bisa jadi kompetitor lagi atau bisa jadi kawan lagi," tandasnya.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI