Israel Umumkan Pengepungan Total di Jalur Gaza

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 10 Oktober 2023 | 07:29 WIB
Foto: AFP
Foto: AFP

SinPo.id -  Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengumumkan adanya pengepungan total di jalur Gaza, untuk memutus bantuan kemanusiaan, termasum pasokan listrik, makanan, bahan bakar dan air.

Hal itu tentu akan membuat jalur Gaza berada di ambang krisis kemanusiaan baru, karena sebelum pengepungan tersebut diberlakukan, penduduk Gaza telah menghadapi kerawanan pangan yang meluas, pembatasan pergerakan, dan kekurangan air.

“Tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada gas, semuanya ditutup,” kata Gallant, dilansir dari Reuters, Selasa 10 Oktober 2023.

Selain itu, Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stéphane Dujarric, mengatakan sejak serangan dimulai pada Sabtu pagi, Israel telah menghentikan semua pasokan yang masuk ke Gaza, termasuk makanan dan obat-obatan. Bahkan lebih dari selusin petugas kesehatan tewas, dan banyak di antaranya terluka.

Sekitar tujuh pusat kesehatan di Gaza juga dilaporkan rusak akibat serangan Israel. Sementara itu, banyak penduduk Gaza yang saat ini tidak mendapat aliran listrik dan jaringan internet, dan akan segera kehabisan persediaan makanan, serta air.

“Kerusakan fasilitas air, sanitasi dan kebersihan telah mengganggu layanan bagi lebih dari 400.000 orang. Sedangkan pembangkit Listrik Gaza sekarang menjadi satu-satunya sumber listrik dan bisa kehabisan bahan bakar dalam beberapa hari," kata Dujarric.

Namun, ia mengatakan Program Pangan Dunia saat ini telah mendistribusikan makanan untuk 100 ribu pengungsi Palestina, dan bantuan tersebut akan meningkat delapan kali lipat dalam beberapa hari mendatang.

Seperti diketahui, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran ke Gaza dalam beberapa hari terakhir. Bahkan pada Minggu malam, terjadi rentetan serangan yang sangat besar, yang berpotensi menjadi serangan terbesar yang pernah dialami Gaza selama bertahun-tahun.

Beberapa serangan menargetkan daerah perbatasan di timur Gaza, tempat Hamas melancarkan serangan mereka pada Sabtu pagi. Namun berdasarkan laporan, sejumlah warga sipil juga terkena serangan tersebut.

Kemudian, Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan, dua kamp pengungsi di Gaza, Al-Shati, yang dikenal sebagai kamp Pantai dan kamp Jabalia, juga terkena serangan udara Israel, menyebabkan beberapa orang terluka dan tewas.

Tak hanya itu, serangan udara Israel juga menghantam sebuah sekolah PBB di Gaza yang menampung ratusan warga sipil, termasuk anak-anak dan orang tua. PBB mengkonfirmasi bahwa sekolah itu rusak parah, namun tidak ada korban jiwa.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI