Jelang Pemilu, Ketua MPR Ingatkan Para Penceramah Tak Terlibat Politik Praktis
SinPo.id -
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta para penceramah agama menghargai proses politik di Indonesia. Salah satu caranya dengan tidak memberikan ceramah yang memprovokasi dan tidak terlibat politik praktis.
"Kami meminta para tokoh dan penceramah, dalam ceramah keagamaan yang disampaikan, juga menghargai proses politik yang sedang berlangsung serta jauh dari upaya provokasi hingga kampanye politik praktis," kata Bamsoet dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, 6 Oktober 2023.
Ini disampaikan Bamsoet menanggapi surat edaran Menteri Agama Nomor 9 Tahun 2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan yang mengatur tujuh ketentuan seputar materi ceramah keagamaan. Salah satunya tidak bermuatan kampanye politik praktis.
"Aturan itu, agar tidak menimbulkan perpecahan antar umat beragama akibat perbedaan pandangan politik," ujarnya.
Bamsoet juga meminta Menteri Agama menghargai kebebasan berpendapat. Sekalipun aturan itu bertujuan memberikan panduan bagi pengurus dan pengelola rumah ibadah, termasuk tokoh penceramah.
Bamsoet juga meminta Kemenag melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan unsur pentahelix lainnya masif menyosialisasikan surat edaran perihal ceramah keagamaan ke seluruh rumah ibadah untuk dijadikan pedoman bagi para pemuka atau penceramah agama.
"Kami meminta Kemenag untuk tidak memaksakan dan hanya mengimbau para penceramah agar mampu memosisikan diri, tanpa memihak golongan tertentu saat menyampaikan khutbah atau ceramahnya, berdasarkan prinsip kebebasan menyampaikan pendapat sesuai UUDN 1945," kata dia.