Bangga Keberhasilan Pemerintahan Jokowi, Prabowo: Ibarat Sepak Bola, Presiden Kaptennya
SinPo.id - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan dirinya bangga dengan keberhasilan pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam upaya menuju Indonesia Emas 2045. Ia mengibaratkan Jokowi adalah kapten dari kesebelasan sepak bola.
Prabowo menyebut pondasi keberhasilan yang telah dibangun oleh Jokowi ini telah solid dan tak terlepas dari kerja keras pemerintahan sebelumnya,
“Kita bisa capai target PDB per kapita USD 30.000 per tahun. Kuncinya, pemimpin-pemimpin indonesia harus membuat pertumbuhan ekonomi ini lebih merata, jangan segelintir atas yang menikmati yang dibawah tidak.” ungkap Prabowo dalam acara Seminar Nasional Kebangsaan di Jakarta, Sabtu, 30 September 2023.
“Kondisi ekonomi Makro kita saat ini baik, rata-rata inflasi kita terendah, sekarang, sejak tahun 1967 ini prestasi yang tidak bisa dipungkiri juga dibawah Pemerintah Jokowi ekonomi kita tumbuh 5%, PDB kita naik akibat kebijakan hilirisasi.” ujar Prabowo
Keberhasilan ekonomi di bawah komando Jokowi ini pada akhirnya tergambar dengan sebanyak 82% publik puas dengan kinerja Jokowi dan pemerintah saat ini.
“Berarti, kalau ibarat sepak, Presiden Jokowi kapten kesebelasan, Prabowo Subianto ikut tim yang lagi menang ini,” ujar Prabowo disambut oleh gemuruh tepuk tangan para hadirin.
Untuk itu, ia berharap kepada pendukungnya agar memahami maksud dan tujuan Prabowo setelah pilpres 2019 memilih bergabung dengan pemerintahan.
“Karena sebenernya kita kalau kompak, tidak ada yang tidak bisa kita capai,” kata Prabowo.
[30/09, 19:18] +62 817-6764-837: Prabowo Ungkap Risiko Impor Pangan: Dalam Keadaan Darurat Negara-negara Tak Mau Jual
Jakarta - Bacapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto menekankan pencapaian swasembada pangan dan mutlak tidak bergantung dengan bangsa lain.
Karena dalam keadaan darurat, negara-negara pengekspor tidak mau menjual bahan makanannya kepada negara lain yang mengalami krisis.
"Masih ada yang berpandangan untuk apa kita bikin sawah-sawah baru, lebih murah beli beras dari Vietnam dan Kamboja, untuk apa ternak sapi besar-besaran, ini pemikiran yang keliru," tegas Prabowo dalam sambutannya di seminar nasional kebangsaan bersama 1000 guru, rektor, dan cendekiawan, Jakarta, Sabtu (30/9).
Ia meyakini, jika terjadi keadaan darurat seperti perang, negara-negara pengekspor bahan makanan itu tidak akan menjualnya ke Indonesia.
"Mereka akan tutup dan itu terjadi waktu kita kena bencana, Vietnam, Thailand, semua tutup. Kita tidak bisa beli," ujar Prabowo
"Begitu terjadi perang di Ukraina, pangan naik tapi masih ada tokoh-tokoh yang menyerang untuk apa food estate?" imbuhnya. Oleh karena itu, Prabowo menegaskan, Indonesia memang harus mandiri di bidang pangan, bahan bakar minyak (BBM) dan air.
Ia menyayangkan banyak kalangan di tanah air, khususnya para elite yang tidak berani dan malas berpikir sehingga menyerah untuk memperjuangkan kemandirian pangan tersebut. Justru, kata Prabowo, mereka malah lebih mengagumi upaya bangsa asing dan menilai bangsanya sendiri melemah.
"Ini sifat banyak orang-orang kita takut berpikir. Berpikir saja takut, belum berbuat. Kita bukan mungkin dan tidak mungkin (berpikir soal swasembada), tapi kita akan (harus mengupayakan) swasembada kembali," kata Prabowo.
Ia pun bertekad, jika dirinya berkesempatan diberikan mandat oleh rakyat Indonesia, dirinya pasti akan memperjuangkan swasembada pangan untuk kemajuan bangsa.
"Bahkan insha Allah, manakala kita diberi mandat, kesempatan oleh rakyat, insha Allah kita bukan saja swasembada pangan, kita akan jadi lumbung pangan untuk dunia," tuturnya.