BNPP Gelar Bimtek Bareng PPSDM untuk Kawal Kualitas Penataan Ruang Kawasan Perbatasan
SinPo.id - Bertempat di Hotel Sari Ater Kamboti, Bandung, Jawa Barat, Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Bidang Penataan Ruang Kawasan Perbatasan yang dihelat oleh Asisten Deputi Penataan Ruang Kawasan Perbatasan, BNPP.
Acara ini adalah hasil kerja sama erat dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) serta Ikatan Ahli Perencana Indonesia (IAP).
Mengawal Jalannya Bimtek, Pelaksana Harian (Plh) Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan BNPP, Gutmen Nainggolan, menjelaskan tentang tujuan utama dari acara ini. "Kami mengadakan Bimtek Bidang Penataan Ruang Kawasan Perbatasan dengan tiga tujuan utama," kata Gutmen.
"Pertama, meningkatkan kualitas dan efektivitas penyelenggaraan penataan ruang di kawasan perbatasan negara. Kedua, kami ingin meningkatkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan penataan ruang kawasan perbatasan," tambahnya.
Dan yang ketiga, BNPP berharap bisa meningkatkan kinerja penataan ruang yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Metode yang digunakan dalam Bimtek ini adalah blended learning, yang menggabungkan pembelajaran daring (e-learning) dan pembelajaran tatap muka (klasikal).
Kegiatan e-learning telah dilaksanakan pada tanggal 11 hingga 15 September 2023, sementara kegiatan klasikal berlangsung pada tanggal 19 hingga 23 September 2023.
Sebanyak 40 peserta dari berbagai latar belakang mengikuti Bimtek ini, terdiri dari 33 orang yang berasal dari Settap BNPP dan 7 orang dari pemerintah daerah di kawasan perbatasan.
Peserta Bimtek dapat mengakses materi-materi pembelajaran melalui aplikasi Learning Management System (LMS) PPSDM Kementerian ATR/BPN.
Mereka mengikuti pre-test, pembelajaran mandiri melalui modul 1-5 yang dilengkapi dengan video pembelajaran, serta kuis di setiap modul. Metode ini memungkinkan peserta untuk belajar secara mandiri dan memahami materi dengan lebih baik.
Para narasumber dan instruktur yang terlibat dalam Bimtek klasikal ini adalah para ahli di bidang penataan ruang. Mereka hadir dengan penuh semangat untuk berbagi pengetahuan mereka kepada peserta. Materi yang disampaikan dalam kegiatan Bimtek klasikal terdiri dari lima modul, yaitu:
Modul 1: Membaca Peraturan Presiden KSN Perbatasan.
Modul 2: Integrasi Perencanaan Pembangunan dan Tata Ruang Pasca UU Cipta Kerja.
Modul 3: Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perbatasan.
Modul 4: Perencanaan dan Pembiayaan Pemanfaatan Ruang Kawasan Perbatasan.
Modul 5: Monitoring dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Perbatasan.
Kegiatan klasikal ini melibatkan penyampaian materi oleh para narasumber secara langsung, penugasan kelompok untuk setiap modul, presentasi hasil kelompok, dan post-test.
Pada akhir kegiatan, hasil nilai peserta tertinggi pada kelas A adalah Bahruddin Ponengoh dari Kabupaten Gorontalo Utara dengan nilai 93,29, yang menunjukkan pencapaian yang sangat memuaskan.
Sementara itu, pada kelas B, nilai tertinggi diraih oleh Adli Harahap dari Asdep Infrastruktur Pemerintahan, BNPP, dengan nilai 95,1, juga menunjukkan pencapaian yang sangat memuaskan.
Bimtek Bidang Penataan Ruang Kawasan Perbatasan ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran bagi peserta, tetapi juga menjadi langkah penting dalam menjaga kualitas penyelenggaraan penataan ruang di kawasan perbatasan negara.
"Selain itu, Bimtek ini juga diharapkan dapat memperkuat peran masyarakat serta kinerja pemerintah dalam memastikan pembangunan di wilayah perbatasan negara berjalan dengan baik dan berkelanjutan," pungkasnya.