Pernyataan 'Memiting' Pendemo Rempang Tuai Kontroversi, Panglima TNI Minta Maaf

Laporan: Tri Setyo Nugroho
Selasa, 19 September 2023 | 17:38 WIB
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (SinPo.id/ Puspen TNI)
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (SinPo.id/ Puspen TNI)

SinPo.id - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memohon maaf terkait pernyataan 'memiting' pendemo di Pulau Rempang yang menimbulkan kontroversi. Dia menyebut, arti 'memiting' yang dimaksudkannya tak bermaksud menyakiti masyarakat.

"Karena bahasa saya dipiting itu saya orang ndeso yang biasa melaksanakan waktu kecil sering piting-pitingan dengan teman saya. Karena saya kira dipiting lebih aman kita tidak punya alat, sejak orde baru tidak ada, sejak Undang-Undang TNI tidak dilibatkan untuk memakai alat seperti jaman dulu, tidak ada," kata Yudo di Dermaga Batu Ampar, Batam,  Selasa, 19 September 2023.

Pernyataan 'memiting', kata Yudo disampaikan saat ia menjawab pertanyaan Pangdam. Ditegaskannya, ucapan tersebut hanya perumpamaan.

“Tidak ada saya mengerahkan pasukan karena memang tidak ada permintaan pengerahan pusat pasukan sebanyak itu. Tapi kalau pengertian lain di masyarakat, pada kesempatan ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," kata dia.

Lebih jauh Yudo menegasjan, tidak ada operasi militer di Batam. Namun diakuinya ada pasukan yang diminta bantuan kewilayahan seperti Kodim, dan Korem.

“Tidak ada pengerahan pasukan bahkan saat awal sebelum terjadinya itu, saya sudah kirim Danpuspom TNI ke sini, jangan sampai TNI terlibat. Kita kerahkan Puspom TNI untuk mengawasi itu, saya berharap pasukan TNI jangan arogan,” jelasnya.

Yudo juga meminta masyarakat menjaga kondusivitas. Menurutnya, TNI dan masyarakat juga ingin situasi berjalan aman dan nyaman, dan tidak ada pengerahan pasukan.

“Kami mengamankan masyarakat atas permintaan. Kalau tidak ada permintaan, ya saya tidak akan datang, ke situ atas permintaan dari ketua adat, pemerintah Batam,” tandasnya.

BERITALAINNYA