Bertemu PM China Li Qiang, Wapres Dorong Perluas Kerja Sama Produk Halal

Laporan: Khaerul Anam
Minggu, 17 September 2023 | 21:17 WIB
Wapres Ma’ruf Amin saat bertemu dengan Perdana Menteri (PM) China, Li Qiang (SinPo.id/Dok. Setwapres)
Wapres Ma’ruf Amin saat bertemu dengan Perdana Menteri (PM) China, Li Qiang (SinPo.id/Dok. Setwapres)

SinPo.id - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) China, Li Qiang di Grand Meeting Hall, International Conference Center (ICC), Daerah Otonomi Guangxi, pada Sabtu, 16 September 2023 kemarin.

Pertemuan itu sebagai langkah untuk memperkuat kemitraan bilateral kedua negara. Ma'ruf Amin menyampaikan tiga hal penting kepada PM Li. Pertama, kerja sama perdagangan dengan China adalah salah satu hal yang paling penting untuk ditingkatkan dewasa ini. 

“Tiongkok adalah mitra perdagangan terbesar bagi Indonesia dengan potensi kerja sama yang masih besar. Saya harapkan dukungan Yang Mulia untuk impor dan akses pasar komoditas unggulan Indonesia ke Tiongkok,” kata Ma'ruf Amin dalam keterangan persnya yang diterima, Minggu, 17 September 2023.

Ma'ruf Amin meyakini bahwa Indonesia dan China dapat memanfaatkan berbagai kerangka kerja sama perdagangan regional dan multilateral untuk mendukung hal tersebut. Kedua, Ma'ruf menggarisbawahi pentingnya kerja sama dalam pengembangan produk halal.

“Perdagangan dan investasi produk halal memiliki potensi amat luas di kedua negara kita, serta kawasan Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika,” ujarnya. 

Mantan Ketua MUI Pusat itu pun mendorong agar ada penguatan kerja sama dalam sektor halal ini, termasuk melalui kerja sama antara otoritas halal Indonesia dan China. 

“Saya berharap dapat memperoleh dukungan penuh dari Yang Mulia dan Pemerintah RRT,” paparnya. 

Lebih lanjut, poin penting terakhir yang ditekankan Ma'ruf Amin pada kesempatan ini adalah pentingnya kerja sama people-to-people dalam memperkuat kemitraan ekonomi. 

Menurutnya, kemitraan ekonomi akan kuat dengan adanya kerja sama erat antarmasyarakat, dengan manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh rakyat kedua negara.

“Kita perlu mendorong pengembangan pusat budaya dan bahasa untuk meningkatkan jumlah mahasiswa Tiongkok yang belajar bahasa Indonesia maupun sebaliknya,” tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI