Buntut Kericuhan BP Batam, Kapolri Kirim 400 Personel ke Pulau Rempang

Laporan: Tri Setyo Nugroho
Kamis, 14 September 2023 | 20:56 WIB
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (SinPo.id/ Ashar)
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (SinPo.id/ Ashar)

SinPo.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya mengirimkan personel tambahan ke wilayah Rempang, Batam. Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut kericuhan yang sempat terjadi di depan Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam.

Menurut Sigit, pengerahan empat Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau setara 400 personel dilakukan dalam rangka pengamanan mediasi dan dialog terkait proses relokasi dari Rempang.

“Tentunya kekuatan personel saat ini terus kita tambah ada kurang lebih 4 SSK sampai hari ini yang kita tambahkan dan ini akan terus kita tambah disesuaikan dengan eskalasi ancaman yang terjadi,” kata Sigit, dikutip dari laman resmi Polri, Kamis, 14 September 2023.

Sigit menyebut penambahan personel itu juga dilakukan lantaran dalam dialog antara BP Batam dengan masyarakat, pada Senin, 11 September 2023, berakhir ricuh karena diduga tidak mendapati titik temu.

“Karena memang ada beberapa hal yang mungkin masih perlu ada kejelasan. Kemudian tentunya ini memerlukan keputusan-keputusan yang lebih komprehensif,” jelasnya.

Kapolri menuturkan akibat kericuhan itu petugas yang berada di lokasi langsung mencoba mengamankan BP Batam dengan membuat barikade. Hanya saja, sejumlah petugas menjadi korban luka-luka dan beberapa bagian gedung kantor BP Batam mengalami kerusakan.

“Mau tidak mau itu harus kita cegah, kita dorong terjadi juga penyerangan terhadap anggota saat itu kita hanya bertahan sehingga kemudian ada anggota yang terluka,” ujarnya.

Selain penegakan hukum, Sigit menegaskan personel itu nantinya akan ikut membantu pengamanan sosialisasi yang dilakukan pemerintah setempat. Dengan harapan masyarakat dapat memahami tujuan pembangunan serta relokasi oleh BP Batam selaku pemilik tanah.

“Sehingga mau tidak mau pada saat itu dibutuhkan harus diserahkan. Namun di sisi lain pemerintah dalam hal ini BP Batam juga memikirkan rencana relokasi,” pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI