Redam Potensi Konflik Pemilu 2024, Polri Terapkan Strategi Cooling System
SinPo.id - Dalam rangka mempersiapkan Operasi Mantap Brata, Polri telah mulai memetakan secara rinci terkait 11 variabel potensi konflik, yang mungkin terjadi pada Pemilu 2024 mendatang.
Adapun 11 varibel itu, yakni profesionalitas penyelenggaraan pemilu, konflik kepengurusan internal parpol, calon incumbent atau petahana, kondisi geografis, potensi konflik paslon, sejarah konflik, karakteristik masyarakat, gangguan kamtibmas, profesional pengamanan, dan isu SARA pasangan calon (paslon).
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan bakal menerapkan salah satu strategi cooling system dalam menyelesaikan potensi konflik Pemilu yang kemungkinan muncul dalam 11 variabel tersebut.
"Polri juga melakukan cooling system dengan melibatkan seluruh tokoh nasional, tokoh agama, dan tokoh adat untuk mendukung pemilu yang lancar dan damai. Hal ini demi menjalankan operasi dalam rangka menciptakan situasi kamtibmas tetap kondusif," kata Sandi dalam keterangan tertulisnya Selasa, 12 September 2023.
Sandi menuturkan, Kapolri Listyo Sigit Prabowo memerintahkan jajarannya mengawal Pemilu 2024, dan segala bentuk potensi konflik harus segera diredam dengan menggandeng semua elemen, termasuk masyarakat.
"TNI dan Polri bakal menggandeng berbagai pemangku kepentingan. Mulai dari penyelenggara pemilu hingga tokoh masyarakat. Bekerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh daerah dan seluruh elemen masyarakat," ungkap Sandi.
Dia menambahkan, nantinya pelaksanaan Operasi Mantap Brata dilakukan pada tahun 2023 hingga 2024. Adapun rencananya dilaksanakan selama 211 hari sesuai dengan tahapan inti Pemilu 2024.
"Operasi tersebut bertujuan untuk melakukan rangkaian pengamanan pada pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024," katanya.